Prof Dr Haryono Suyono: Idham Chalid Itu Pahlawan KB

Jakarta, Koranpelita.com

Sejak zaman orde lama, program
merencanakan jumlah anak dan menjarangkan kelahiran sudah dikumandangkan namun banyak hambatan dari berbagai elemen masyarakat.

Melalui berbagai pendekatan kepada masyarakat pada era Orde Baru, , Program Keluarga Berencana (KB), sangat berjaya karena hampir semua elemen memberikan dukungan.

Termasuk jajaran Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.Bahkan, tokoh Islam, yang juga selaku menteri, Dr KH Idham Chalid, yang saat itu juga sebagai Ketua Tanfidziyah NU, Sangat getol mengumandangkan KB dalam pertemuan nasional.

” Pak Idham Chalid, layak disebut Pahlawan KB. Beliau ini tokoh Islam pertama yang getol berkampanye KB,” kata Bapak KB Nasional, Prof Dr Haryono Suyono, kepada Koranpelita, kemarin.

Dalam mengumandangkan penjara gan anak, diakui perlu pemikiran maksimal dan langkah langkah jitu.

Misalnya, pemerintah melalui lembaga BKKBN harus sering melakukan aksi atau gerakan KB di wilayah.

Gerakan- gerakan disertai dengan progres yang menguntungkan rakyat.”Semua elemen disertakan dalam.mwnggerakkan Program KB di daerah,” kata Haryono.

Tokoh yang kini sudah berusia 83 tahun dannsudah lima kali menjadi menteri, tampak masih sangat cerdas dalam menyikapi berbagai persoalan nasional, utamya memberdayakan masyarakat.
Maka, dalam menyikapi Hari Lansia, semua masyarakat setelah pensiun diajak ikut menggerakkan masyarakat melalui berbagai program.

“Masyarakat kita ajak manfaatkan lahan sempit depan rumah ditanami sayuran. Jika ada lima rumah atau lebih, hasil tanaman itu bisa dijual baik secara online atau langsung dibawa ke tengkulak,’ tuturnya.

Hasilnya, bisa untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Dirinya mencontohkan, ketika Haryono Suyono melakukan berbagai perjalanan dinas atau menjadi Nara sumber dalam seminar, amplop honor kegiatan diserahkan kepada istri Astuty. Oleh istrinya dibelikan rumah dan tanah sedikit demi sedikit.

“Luas tanah di sini sekarang sekitar 16.000 meter persegi, dan puluhan tanaman langka ada di sini. Tanaman lain seperti jagung juga ada dan setiap tiga bulan bs dioanen,” kata Haryono, serius.

Dulu, hasil panen jagung dijual dalam tempo beberapa hari, kini hanya dalam tempo beberapa jam, kuintalan jagung bisa diborong pembeli. “Mari kita manfaatkan lahan sekitar rumah dulu,” tegas Haryono. (oto)

About redaksi

Check Also

PNS Kodiklatal Surabaya Gelar Aksi Donor Darah dalam Rangka HUT KORPRI ke-53 Tahun 2024

Surabaya, koranpelita.com Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-53 Tahun 2024, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca