Jakarta,Koranpelita.com
Bunda Literasi dan perguruan tinggi memainkan peran yang luar biasa penting dalam upaya mencerdaskan anak bangsa sebagai pengejawantahan implementasi dari visi dan misi Presiden Joko Widodo tahun 2020-2024 tentang peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Muhammad Syarif Bando menyatakan harus ada sinergi baik yang terjalin antara Perpusnas dengan Bunda Literasi dan perguruan tinggi guna menghasilkan penerus bangsa yang mampu bersaing dalam kompetisi global.
Syarif Bando menegaskan bahwa dewasa ini literasi ada dalam percaturan global dengan kata kunci yang tidak lagi tentang sebatas kemampuan dalam mengenal huruf, kata, kalimat serta kemampuan untuk menyampaikan pendapat dan hubungan sebab akibat. Melainkan kemampuan menciptakan barang dan jasa yang bermutu serta dapat digunakan dalam kompetsisi global.
“Bunda Literasi yang juga merupakan ibu Gubernur memiliki ruang gerak yang melingkupi seluruh wilayah kerja bapak Gubernur. Dalam kapasitasnya sebagai ibu bangsa, beliau memiliki andil untuk menginspirasi semua jajaran perempuan mulai dari ibu-ibu PKK hingga pejabat. karena itu adalah ruang yang beliau gunakan untuk berinteraksi dengan masyarakat mengenai literasi dan kecerdasan,” jelasnya dalam gelar wicara dengan tema “Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Provinsi Maluku dan Pengukuhan Bunda Literasi Provinsi Maluku serta Penandatanganan Nota Kesepahaman Perpustakaan Nasional RI dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan Perguruan Tinggi Se-Provinsi Maluku” yang diselenggarakan di Gedung Islamic Center Ambon, Maluku, pada Selasa (27/4/2021).
Pada sambutan Gubernur Maluku yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Kasrul Selang, disebutkan bahwa tahun 2020, nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat Provinsi Maluku adalah 52,90 atau masuk dalam kategori sedang dan berada pada peringkat 26 dari 34 provinsi. Hal ini menurutnya menjadi tantangan bagi pemerintah Provinsi Maluku untuk terus bekerja keras dalam meningkatkan nilai kegemaran membaca dan literasi masyarakat.
Adapun upaya yang dilakukan agar indeks kegemaran membaca dan literasi masyarakat di Provinsi Maluku dapat meningkat antara lain dengan melakukan pengukuhan Bunda Literasi dan penandatanganan nota kesepahaman antara Perpusnas dengan Pemerintah Provinsi Maluku serta sejumlah perguruan tinggi yang ada di Maluku.
“Pengukuhan Bunda Literasi yang dilakukan ini patut dimaknai sebagai sebuah kebutuhan daerah agar seluruh arah program dan kebijakan dapat terwujud secara efektif dan efisien. Dan kepada para pimpinan perguruan tinggi agar dapat memanfaatkan kesempatan yang ada semaksimal mungkin agar kebutuhan bahan bacaan bagi mahasiswa serta pengembangan kualitas perpustakaan perguruan tinggi di Provinsi Maluku dapat terpenuhi,” ungkap Kasrul Selang.
Pada kesempatan yang sama, Bunda Literasi yang baru saja dilantik, Widya Pratiwi Murad, menjelaskan literasi adalah kemampuan seseorang untuk memahami informasi guna mengembangkan kecakapan hidup. Anak yang memiliki kecakapan literasi yang baik akan memahami bahasa lsisan dengan baik, berbicara dengan jelas dan runtut, dan memahami isi bacaan dengan baik.
Menurutnya faktor penyebab rendahnya minat baca dan literasi masyarakat di Provinsi Maluku selain karena terbatasnya sarana atau fasilitas membaca dan harga buku yang relatif tinggi, namun juga belum dibiasakannya kebiasaan membaca di rumah oleh orang tua khususnya ibu.
“Peran ibu dapat mengatasi masalah literasi di lingkungan rumah. Karena ibu adalah penggerak budaya literasi dan penggerak peradaban untuk mewariskan generasi yang cerdas dan sukses. Literasi dasar ada di keluarga,” jelasnya.
Sependapat dengan hal itu, Rektor Universitas Pattimura, M.J. Saptenno, mengatakan kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan dan dilanjutkan di masa mendatang, terlebih sudah ada penandatanganan nota kesepahaman antara pihak Perpusnas dan beberapa peruguruan tinggi negeri dan swasta di Maluku.
“Perpustakaan menjadi urat nadi pada proses pendidikan, oleh karena itu perpustakaan harus dibenahi menjadi sesuatu yang menarik bagi masyarakat generasi muda ataupun generasi lanjut usia agar mereka terdorong untuk membaca. Caranya adalah dengan mengatur secara baik konten-konten yang menarik, misalnya dengan menginformasikan ilmu pengetahuan maupun teknologi secara offline dan online,” ujar Saptenno.
Penandatanganan nota kesepahaman terjalin antara Perpusnas dengan sejumlah pihak yakni Pemerintah Provinsi Maluku dan delapan perguruan tinggi diantaranya Universitas Patimura, Institut Agama Islam Negeri, Politeknik Negeri Ambon, Institut Agama Kristen Negeri Ambon, STIKES Pasapua Ambon, Universitas Kristen Indonesia Maluku, Politeknik Perikanan Negeri Tual, Universitas Darusallam Ambon.
Selain itu, Kepala Perpusnas juga memberikan bantuan dua unit Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) kepada Gubernur Provinsi Maluku yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku dan Bupati Maluku Barat Daya.(Vin)