Surabaya, Koranpelita.com
Dalam pelaksanaan apel khusus Senin 26 April 2021 ini tidak seperti pelaksanaan apel khusus lainya, karena dalam apel ini Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat memimpin doa untuk 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang gugur dalam menjalankan tugas. Adapun apel khusus tersebut dilaksanakan di Lapangan Laut Maluku Kesatrian Kodiklatal Bumimoro Surabaya, (26/4/2021).
Hadir dalam apel khusus tesebut Wadan kodiklatal, Inspektur Kodiklatal, Kapokgadik Kodiklatal, para Direktur, Komandan Kodik, Komandan Puslat, Komandan Pusdik dan para Komandan Sekolah dijajaran Kodiklatal.
Dalam sambutnya Dankodiklatal menyampaikan bahwa tanggal 21 April 2021 yang lalu KRI Nanggala-402 mengalami hilang kontak di Laut Utara Bali yang sedang melaksanakan Latihan Penembakan Torpedo. Hilang kontak tersebut ditingkatkan menjadi tenggelam setelah 72 jam pencarian tidak ditemukan serta ditemukannya barang-barang yang identik dimiliki KRI Nanggala.
Menurutnya dengan peningkatan status tersebut para prajurit pengawak KRI Nanggala dinyatakan gugur dalam melaksanakan tugas. Dankodiklatal menyampaikan duka yang mendalam atas gugurnya para prajurit terbaik Hiu Kencana yang sedang melaksanakan tugas negara. Dirinya berdoa agar para prajurit yang gugur sebagai syuhada ini diterima amal baiknya semasa hidup dan diterima disisi Allah SWT.
Disisi lain disampaikan bahwa dengan gugurnya para pengawak KRI Nanggala-402 ini menjadi tantangan tugas berat Sekolah Kapal Selam Kodiklatal dalam mendidik para prajurit pengawak Kapal Selam. Menurutnya sekali Prodik Sekolah Kapal Selam mendidik 30 prajurit, sedangkan alut sista Kapal selam akan terus bertambah hingga tahun 2023. Adapun penambahan kapal selam ini dari dalam negeri yaitu PT PAL dengan kerjasama negara sahabat dan juga pengadaan Kapal selam dari luar negeri.
Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan personil tersebut Sekolah Kapal Selam Kodiklatal mempunyai tanggung jawab dalam mencetak sejumlah prajurit sesuai dengan kuota yang diperlukan dengan tidak mengurangi kualitas profesionlisme personil pengawak kapal selam.
Komandan Kodiklatal ini juga menyampaikan bahwa diera pemerintahan Sukarno TNI AL memiliki 12 Kapal selam, karena wilayah laut yang begitu luas maka TNI AL akan mengembalikan kembali jumlah kapal selam sebanyak 12 buah untuk menjaga wilayah laut Negara Kesatuan Republik Indonesia.(ay)