Cianjur, Koran Pelita.Com
Plt. Bupati Cianjur H. Herman Suherman, menghadiri kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI yang melakukan peninjauan ruas Jalan Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi ( Bocimi) dan Rencana Pembangunan Jalur Puncak II Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. di Palm Hill Golf Club, Babakan Madang, Bogor, Kamis (18/03/2021).
Dalam kesempatan itu Plt. Bupati dihadapan Tim Komisi V dan Kementerian PUPR menyampaikan, bahwa Cianjur merupakan penyangga ibu kota provinsi dan negara. Posisinya ada di tengah – tengah, dulu sebelum ada tol Cipularang dari Jakarta, dari Bogor ke Bandung melewati Cianjur begitu juga sebaliknya pasti lewat Cianjur.
“Akan tetapi setelah adanya tol Cipularang tidak lagi. Artinya Cianjur jadi sepi, kemudian 30 tahun yang lalu pernah merencanakan bahwa BOCIMI ini akan dilanjutkan dari Sukabumi-Cianjur-Ciranjang kemudian ke Bandung sampai saat ini belum terealisasi, dan perkembangan 2 tahun yang lalu ternyata ada program juga dari Cikarang ke Cianjur bahkan waktu sebelum pandemi dari pusat adanya rencana pembelian tanah untuk jalan tol.
Plt Bupati atas nama pemerintah dan warga masyarakat Cianjur mengusulkan dan mohon dukungannya dari Komisi V agar realisasi jalan Tol BOCIMI kiranya bisa dilanjutkan ke Cianjur kemudian ke Bandung dan Cikarang.
Kemudian mengenai pembangunan jalur puncak II karena ini sangat di perlukan oleh Cianjur, yang diharapkan dengan adanya jalur ini perekonomian Cianjur akan bangkit kembali.
Sementara itu, Ade Yasin Bupati Kabupaten Bogor menyampaikan pihaknya sangat berbahagia atas kehadiran Tim Komisi V DPR RI, karena pertemuannya itu membahas tentang pembangunan Tol BOCIMI dan Jalur Puncak 2, hal itu sudah di nanti nantikan.
Ade Yasin, memaparkan bahwa sebelumnya hal itu telah menjadi pembicaraan yang cukup serius dengan ketua Tim Komisi V Mulyadi dan rekan – rekan di DPR RI, kemudian bersama kementrian, dan berbagai upaya telah lakukannya, untuk bagaimana Kawasan Puncak yang sekarang kondisinya menjadi tidak terlalu macet karena setiap Sabtu, minggu selalu menjadi berita bahwa puncak macet.
“Tak ada lagi solusi keculi kita membuka jalan baru yakni puncak II, jalur ini kepentingannya dua daerah tiga provinsi dan empat wilayah Jalur puncak di hari hari libur minimal 28 ribu yang lewat padahal kapasitasnya hanya 12ribu kendaraan, ini sudah tidak sepadan,” ungkapnya.
Menurut Ade Yasin, Jalur Puncak 2 ini, akan menjadi jalur jalan utama dari Jakarta dan Bogor menuju Cianjur yang akan mampu mengurangi kemacetan di jalur puncak I sebesar 50 persen.
Jalur Puncak 2 mencakup 4 wilayah kabupaten yakni Kabupaten Bogor, Cianjur, Bekasi dan Karawang serta terintegrasi dengan 3 provinsi yaitu Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Jalur Puncak 2 sepanjang 56,25 Kilometer akan menghubungkan antara Sentul yang berada di akses pintu tol Jagorawi dengan Istana Cipanas yang berada di Jalan Nasional Puncak-Cianjur serta Cariu yang berada di jalan Provinsi Ruas Transyogi. (mans)