Jakarta, Koranpelita.com
Memasuki hari kelima pasca jebolnya tanggul Sungai Citarum di Babakan Banten, TNI Angkatan Laut masih melaksanakan evakuasi dan droping bantuan kepada masyarakat yang mengungsi di tenda darurat yang masih terisolir akibat putusnya akses darat di Desa Sumber Urip, Pembayuran Bekasi. Kamis (25/2/21).
Lokasi banjir dampak jebolnya tanggul Sungai Citarum di daerah Pembayuran cenderung berarus, dan membahayakan untuk diseberangi. Sehingga untuk mencapai daerah kolompok-kelompok pengungsi ataupun masyarakat yang tinggal di rumah mengharuskan evakuasi dan droping bantuan yang dilaksanakan prajurit TNI AL mempergunakan sekoci karet dan motor tempel sehingga lebih aman dan cepat menembus lokasi pengungsian warga.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Banjir Wilayah Karawang-Bekasi TNI AL, Kolonel Laut (T) Wahyudin Arief mengatakan, “Saat ini masih ada tujuh RT di Wilayah Desa Jaya Laksana yang masih terendam banjir, sampai dengan sekarang empat RT di Cangkring hanya bisa diakses melalui jalur air dengan variasi kedalaman satu sampai dua setengah meter yang sebelumnya merupakan sawah”
“Sampai dengan hari ini, Satgas Banjir TNI AL telah menyalurkan bantuan berupa bahan makan cepat saji, air mineral, pakaian ganti dan obat-obatan ringan yang disalurkan dari Posko TNI AL Peduli dan Berbagi di Wilayah Desa Jayalaksana, Cabang Bungin Bekasi dengan tetap berkoordinasi langsung dengan perangkat Desa setempat” lanjutnya
TNI AL sebelumnya telah mengirimkan bantuan melalui program TNI AL Peduli dan Berbagi untuk korban terdampak banjir di wilayah Karawang-Bekasi yang dilepas langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. di Kolinlamil Jakarta bersamaan dengan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada korban bencana alam di daerah lainnya.
Sementara Itu, Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada) Laksda TNI Abdul Rasyid K., S.E., M.M dalam keterangannya mengatakan “Sampai saat ini Koarmada I masih tetap menyiagakan personel beserta perlengkapan kedaruratan banjir dan tergabung dalam Satgas Bantuan Banjir di Karawang-Bekasi TNI AL. Hingga kini, di wilayah Pembayuran dan Jaya Laksana Satgas Banjir TNI AL masih tetap menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang masih terisolir akibat putusnya akses darat dan harus melalui jalur air akibat tergenangnya kampung mereka” jelasnya.
“Meskipun debit air perlahan mulai surut, beberapa KK di Dusun Cangkring yang merupakan wilayah terdampak banjir masih mencoba bertahan di tanggul sungai yang dijadikan pengungsian. Mereka yang rata-rata turut membawa serta keluarganya masih bersiteguh untuk tidak dievakuasi dikarenakan harus mengurus hewan ternak yang menjadi sumber kehidupan mereka sehari-hari” papar Pangkoarmada I.
Dengan kondisi seperti tersebut, Satgas Banjir TNI AL tetap menyiagakan sekoci karet apabila sewaktu-waktu mendapatkan informasi untuk melaksanakan bantuan segera mengevakuasi pengungsi yang masih berusaha bertahan di tanggul sungai yang dijadikan pengungsian.
“Keselamatan jiwa tetap kami utamakan, kami menghargai keputusan warga yang masih bersikukuh bertahan mengungsi di tanggul dengan tetap menyiagakan personel kita di lokasi apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk segera evakuasi. Harapannya dengan sudah mulai diperbaikinya tanggul di Babakan Bekasi oleh Pemerintah, kondisi air di dusun Cangkring akan segera surut dan warga bisa beraktifitas normal kembali,” pungkas Pangkoarmada I.
Diketahui sebelumnya, TNI AL mengirimkan sedikitnya 798 Prajurit TNI AL yang dilengkapi 88 buah sekoci karet serta membawa bantuan sembako pada empat desa di Bekasi yang terendam banjir akibat Tanggul Sungai Citarum di Kampung Babakan Banten, Sumber Urip, Pebayuran, Kabupaten Bekasi dilaporkan jebol pada Sabtu (20/2) malam.(ay)