Yogyakarta, Koranpelita.com
Peristiwa seorang nenek yang diduga dibuang di jalan penghubung Dusun Gandok dan Sorogenen, Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (9/2/2021) siang mendapatkan perhatian khusus oleh aparat kepolisian.
Menurut informasi, kata Kapolsek Sewon Kompol Suyanto, perempuan yang diketahui bernama Ngatinem dan usianya sekitar 70 tahun itu memang sering berjalan ke sejumlah wilayah di Sewon dan sekitarnya.”Kita ingin memastikan, nenek bernama Ngatimen atau Mbah Slamet itu benar dibuang keluarganya atau tidak,” ujar Suyanto.
Aparat kepolisian terutama Polsek Sewon tegasnya, masih melakukan penggalian dan pendalaman informasi sehingga belum berani mengatakan dibuang.
Sementara itu Saeful Hadi, salah seorang yang ikut serta mengantarkan Ngatinem ke Panti Hafara kemudian mengantarkan pulang ke rumah mempunyai analisa lain perihal viralnya berita tentang adanya nenek-nenek yang dibuang keluarganya.
“Kesan seperti itu tidak tampak saat kita wawancarai di lokasi dan saat kita silaturahmikan/pertemukan langsung dengan keluarganya saat pengantaran,” ujar pria yang memang terkenal dengan jiwa sosial yang tinggi saat dihubungi melalui telepon Jum’at (12/2/21) sore.
Saat saya melakukan asesmen awal saat pertolongan pertama pada kejadian itu jelas Saeful Hadi, dirinya memang mendapat keterangan dari perangkat desa setempat (Dukuh Sorogenen) yang menerangkan bahwa ada yang melihat bahwa nenek itu diturunkan dari mobil toyota kijang warna cat hijau.
“Saya justru berpikiran lain, yakni mbah Ngatinem itu diturunkan dari mobil yang ditumpanginya karena pengemudinya bingung nenek itu akan diantar kemana dan ketempat siapa,” jelasnya.
Yang pasti lanjut pria yang masih terlihat gagah tersebut, mobil yang ditumpangi nenek itu bukan milik keluarganya. Saeful Hadi bisa memastikan karena melihat kondisi keluarga nenek Ngatinem pada saat diantarkan ke rumah keluarganya di kawasan Tungkak Yogyakarta.
“Dipastikan keluarganya tidak memiliki mobil. Dan dapat dikatakan nenek ini tidak dibuang oleh keluarganya. Bahkan suami nenek Ngatinem ini telah 4 (empat) hari mencoba mencari istrinya yang memang sering pergi dan sudah berkali-kali ditolong oleh petugas dari Dinas Sosial,” ujar Saeful Hadi. (wawan)