Laba Jamsyar Meningkat 32,69 Persen di Tengah Pandemi Covid-19

Jakarta,Koranpelita.com

PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) memiliki strategi jitu melawan krisis. Terbukti di tengah pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret tahun 2020, JamSyar berhasil mencatat Volume Penjaminan sebesar Rp32,40 triliun atau meningkat 12,89 persen dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebesar Rp28,7 triliun. Atas penjaminan tersebut, IJK on kafalah yang didapatkan oleh JamSyar sebesar Rp533,17 miliar atau meningkat sebanyak 59,7 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp333,76 miliar.

Sementara itu, laba tahun berjalan tahun 2020 yang berhasil diraih adalah sebesar Rp48,764 miliar atau meningkat sebesar 32,69 persen dari tahun 2019 yang hanya sebesar Rp36,75 miliar.

Direktur Utama JamSyar Gatot Suprabowo mengatakan, selain fokus untuk menjaga stabilitas dan sustainability perusahaan, di masa pandemi yang meluluhlantakkan perekonomian nasional, JamSyar berkomitmen mendukung program-program Pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini ditunjukkan dengan adanya program penjaminan Pembiayaan Modal Kerja PEN yang telah bekerjasama dengan 10 Bank penyalur pembiayaan Modal Kerja PEN yaitu Bank Syariah Mandiri, BRISyariah, BNI Syariah, BTN Syariah, BTPN Syariah, BPD Jateng Syariah, BPD Jatim Syariah, BPD NTB Syariah, Maybank Syariah, Bank Aceh. Total UMKM penerima pembiayaan modal kerja PEN yang dijamin selama periode tahun 2020 adalah sebanyak 520.511 UMKM dengan total Volume penjaminan adalah sebesar Rp2,44 triliun.

“Program Penjaminan Pembiayaan Modal Kerja PEN sangat dibutuhkan untuk menambahkan kepercayaan Perbankan Syariah dalam menyalurkan pembiayaan modal kerja. Selain program penjaminan PEN, JamSyar juga terus mendongkrak pertumbuhan UMKM melalui penjaminan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR),” jelas Gatot di Jakarta, Jumat (5/2/2021).

Gatot menjelaskan, pada tahun 2020, total nasabah KUR yang dijamin oleh JamSyar adalah sebanyak 39.127 terjamin atau tumbuh sebesar 86 persen dibandingkan tahun 2019. Total volume penjaminan KUR tahun 2020 yang didapatkan adalah sebanyak Rp2,25 triliun atau tumbuh sebesar 180,37 persen dari tahun 2019.

Dalam penjaminan KUR, JamSyar juga turut andil dalam menjamin KUR Super Mikro. KUR Super Mikro adalah merupakan KUR yang utamanya ditujukan kepada pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Ibu Rumah Tangga (IRT) yang menjalankan usaha produktif dengan plafond maksimal Rp 10 juta.

Selain itu, JamSyar juga adaptif untuk terus mencermati segala peluang dan pergerakan bisnis. Dari yang sebelumnya fokus di penjaminan pembiayaan, pada tahun 2020 JamSyar aktif mendukung para UMK dibidang penyediaan kebutuhan Alat Kesehatan (Alkes) dengan penyediaan produk penjaminan non cash loan yaitu berupa penjaminan Kontra Bank Garansi (KBG) dan Surety Bond.

“Diharapkan pada tahun 2021, JamSyar dapat memperbesar volume penjaminan pembiayaan Modal Kerja kepada pelaku UMK penyedia kebutuhan Alkes sehingga dapat terus mendukung kebutuhan penanganan penanggulangan Covid-19,” kata Gatot.

Namun demikian lanjut Gatot, kknerja yang baik ini tentunya tidak terlepas dari dukungan pemegang saham. Salah satu bentuk dukungan dari pemegang saham adalah adanya penambahan modal oleh pemegang saham mayoritas JamSyar yaitu PT Jamkrindo dengan merealisasikan penambahan modal senilai Rp 150 miliar di tahun 2020 sehingga total modal disetor dalam Perseroan hingga akhir tahun 2020 senilai Rp 550 miliar,” ujarnya.

Sementara itu, dalam rangka mendukung ekspansi JamSyar tahun 2021 Pemegang Saham JamSyar juga terus memberikan kepercayaan dengan bentuk Komitmen untuk memberikan tambahan modal sebesar Rp 400 Miliar sehingga kapasitas JamSyar untuk memberikan pelayanan meningkat secara signifkan.

Berbekal kinerja yang sangat memuaskan di tahun 2020, JamSyar yang pada tahun ini mengangkat tema perusahaan ‘Secure, Survive, dan Sustain’ ini optimis akan mampu memberikan penjaminan sebesar Rp45 triliun dan membukukan laba sebesar Rp99 miliar di tahun 2021 dengan menerapkan strategi “Kolaborasi antara teknologi yang mumpuni dengan SDM yang tangguh”.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional JamSyar Achmad Sonhadji menjelaskan, terkait dengan perkuatan Teknologi Informasi dan Digitalisasi yang telah dilakukan sejak tahun 2017, JamSyar telah melakukan pengembangan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas layanan penjaminan dan meningkatkan peran IT untuk mendukung kegiatan lain di perusahaan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses dalam tumbuh kembang bisnis JamSyar.

Sementrara itu, di bidang human capital, JamSyar terus melakukan peningkatan kuantitas dan kualitas human capital untuk mendukung ekspansi usaha dengan melakukan learning & development, sertifikasi di beberapa bidang, serta melakukan perbaikan system compensation & benefit, performance management serta human capital management system lainnya sesuai dengan best practice dan kondisi perusahaan.

Dengan berbekal kinerja yang sangat memuaskan di tahun 2020, JamSyar optimis akan mampu memberikan penjaminan sebesar Rp 45 triliun dan membukukan Laba sebesar 99 Milyar di tahun 2021. Untuk mencapai target tersebut, JamSyar akan menerapkan strategi “Kolaborasi antara teknologi yang mumpuni dengan SDM yang tangguh”.

Direktur Keuangan, SDM & Umum JamSyar Endang Sri Winarni menambahkan, JamSyar juga telah melakukan perubahan struktur organisasi guna meningkatkan kelincahan perusahaan dalam menghadapi perkembangan bisnis dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses untuk menciptakan pertumbuhan yang kontinyu dan meningkatkan daya saing bagi JamSyar.

“Kolaborasi IT dan SDM akan menjadi fokus utama kami di 2021 ini, saat ini kami telah didukung oleh IT yang lebih cepat dan akurat, hal inj tentunya turut ditompang oleh SDM yang kami dorong untuk dengan cepat dapat memahami proses bisnia ini. Telebih lagi perkuatan Teknologi Informasi dan Digitalisasi JamSyar telah dilakukan sejak 2017. Saat ini penerapan IT telah mendukung kegiatan lain di perusahaan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses dalam tumbuh kembang bisnis JamSyar,” jelas Endang.

Ditambahkan Endang, terkait human capital, JamSyar terus melakukan peningkatan kuantitas dan kualitas human capital untuk mendukung ekspansi usaha dengan melakukan learning & development, sertifikasi di beberapa bidang, serta melakukan perbaikan system compensation & benefit, performance management serta human capital management system lainnya sesuai dengan best practice dan kondisi perusahaan.

Saat ini JamSyar telah memiliki 15 kantor layanan dan jaringan yang tersebar di beberapa provinsi guna melayani seluruh wilayah Indonesia. Selain itu JamSyar juga telah melakukan perubahan struktur organisasi guna meningkatkan kelincahan perusahaan dalam menghadapi perkembangan bisnis dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses untuk menciptakan pertumbuhan yang kontinyu dan meningkatkan daya saing bagi JamSyar. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Jakarta, Koranpelita.com Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca