Bukankah kita sudah banyak melihat orang bergelar ulama/ustadz yang pandai baca Alquran, rajin ibadah, rajin shalat namun gemar menghujat dengan mencaci maki menyalahkan dan mengkafirkan orang lain yang berbeda paham.
Tugas kita semua adalah mengkampanyekan bahwa siapapun itu jika perangainya adalah pemberontak dan pembangkang terhadap negara, walaupun bergelar ustadz atau ulama maka tidak layak untuk diikuti karena akan membuat perecahan di muka bumi.
Islam melarang kita untuk memberontak, dalam sejarah bahkan terhadap Firaun, Allah tak perintahkan nabi untuk memberontak, tapi Allah menyuruh Nabi Musa dan Nabi Harun untuk mendakwahi Firaun.
Perintah-Nya bukan untuk semisal memerangi atau membunuh Firaun. Para nabi itu hanya disuruh-Nya untuk mendakwahi pemimpin Mesir itu.
Allah berfirman: Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia ingat atau takut. (QS Taha: 43-44).
Untuk saat ini, Ikutilah ulama yang mengajarkan kesejukan dan kedamaian, tolok ukurnya adalah ahlak, bila kita belajar agama lalu ahlak kita menjadi buruk, menjadi pemberontak, pembangkang dan pemarah maka kita telah belajar dengan guru yang salah, stop jangan ikuti karena bisa tersesat.