BUJT Diminta Tingkatkan Kualitas Layanan Jalan Tol Secara Berkelanjutan

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terus meningkatkan kualitas belanja APBN atau dengan belanja yang berkualitas.

Termasuk penanganan tanggap darurat atas bencana yang terjadi di berbagai wilayah. Bahkan disekitaran produk infrastruktur ditingkatkan kualitas lingkungan dengan menanam ratusan ribu pohon.

Untuk jalan tol, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, beberapa saat lalu mendorong seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk mewujudkan pelayanan jalan tol yang optimal. Tujuan utamanya untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol.

BUJT, pinta Menteri Basuki, diminta tidak sekadar mengupayakan pemenuhan standar pelayanan minimum (SPM), namun juga menghadirkan lingkungan jalan tol yang lebih baik lewat pengelolaan jalan tol berkelanjutan.
” Saya minta BUJT meningkatkan kualitas layanan jalan tol secara berkelanjutan karena kebutuhan dan ekspektasi publik yang semakin tinggi,” Jelas Basuki.

Pihaknya pun yakin dengan lingkungan jalan tol yang lebih baik akan berkontribusi terhadap kenyamanan dan keselamatan dalam mengemudi di jalan tol. “Tidak hanya jalannya tetapi juga rest areanya,” kata Menteri Basuki.
Dijelaskannya, sejak tahun 2019 lalu Kementerian PUPR rutin melakukan penilaian dan memberikan penghargaan pengelolaan jalan tol berkelanjutan terbaik yang diumumkan setiap tanggak 3 Desember bertepatan dengan Hari Bakti PU. Pada tahun 2020.

Kali ini penghargaan dengan kategori pengelolaan ruas jalan tol berkelanjutan terbaik diberikan kepada BUJT PT Trans Marga Jateng selaku pengelola ruas Jalan Tol Semarang-Solo dan BUJT PT Jasa Marga Persero, Tbk selaku pengelola ruas Jalan Tol Jagorawi.

Untuk kategori pengelolaan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP/rest area) terbaik Tipe A kepada BUJT PT Lingga Jati selaku pengelola TIP KM 429A Ruas Jalan Tol Semarang-Solo dan BUJT PT Ingsu Jaya selaku pengelola TIP KM 97B ruas Jalan Tol Cipularang.

Sedangkan untuk TIP Tipe B penghargaan diberikab kepada BUJT PT. Astari Marga Sarana selaku pengelola TIP KM 456A & B ruas Jalan Tol Semarang-Solo.

Menurut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Sudirman selaku ketua tim juri mengatakan, pengelolaan tol berkelanjutan salah satunya dapat dilihat dari pengelolaan TIP.
Di sini, jelasnya, kualitas layanan TIP harus memenuhi aspek kenyamanan, kerapihan/kualitas lingkungan, dan kelengkapan fasilitas.

TIP juga didorong untuk memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal, melalui penyediaan kios-kios bagi usaha kecil dan menengah lokal.

Kegiatan pengembangan konsep jalan tol berkelanjutan sendiri merupakan bagian dari transformasi bisnis di sektor jalan tol. Nantinya, jalan tol yang dikelola BUJT diharapkan menjadi sistem jaringan jalan tol yang lebih berkelanjutan dan modern.

Hal ini antara lain mencakup pembangunan jalan tol yang berkualitas, pengoperasian, serta pengelolaan lingkungan jalan tol secara umum.
Tahun 2019, pihaknya telah melakukan
penilaian pengelolaan jalan tol berkelanjutan terhadap 53 BUJT dengan kriteria sesuai Permen PU 16/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol dan Permen PUPR No. 10/PRT/M/2018 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan Pada Jalan Tol. (Birkom/oto)

About redaksi

Check Also

Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Jakarta, Koranpelita.com Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca