Belitung,Koranpelita.com
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki geopark yang kini menjadi bagian destinasi andalan Belitung.Geopark tersebut rencanannya akan diluncurka pada bulan Januari tahun depan, setelah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai global geopark.
Rencananya pada bulan November ini, UNESCO akan melakukan sidang, apakah geopark Belitung ditetapkan sebagai global geopark atau harus ditunda. Seperti diketahui geopark Belitung memiliki puluhan geosite, sedangkan syarat untuk menjadi global geopark, salah satunya adalah memiliki minimal 20 geosite.
“Yang sedang kami optimalkan itu adalah geosite-geosite sebagai bagian dari global geopark. Belitung geopark itu adaljiah gabungan dari Kabupaten Belitung dan Belitung timur makanya disebut dengan Belitung Ģeopark dan geosite itu banyak sekali keragamannya dan juga latar belakangnya berbeda-beda dari batu granit yang lebih tua dari zaman jurasic sampai tambang tertua,” kata Wakil Bupati (Wabup) Isyak Meirobie dalam Press Tour & Seminar Series 5 yang digelar Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) di Swiss Bellresort, Tanjung Binga, Belitung,Minggu (15/11/2020).
Bahkan, Wabup Isyake, memastikan geositeenjadi destinasi yang aman untuk dikunjungi. Pasalnya geosite merupakan destinasi alami dan asri, yang bermanfaat bagi kesehatan. Areanya pun luas dan dapat memudahkan wisatawan berjaga jarak. Meski areanya luas, namun pembatasan tetap dilakukan.
“Nanti kalau ke geosite, geosite-geosite itu menjaga jarak. Orang-orang yang datang tidak dituntut seratus, mereka dibatasi jumlahnya 10 orang nanti kalau penuh bisa ke geosite lain, nanti diatur secara manajemen oleh badan pengelola geopark,” ujar Wagub Irsyak.
Selain geosite, Pemerintah Kabupaten Belitung juga menawarkan exprerience tourism yakni wisatawan akan diajak membuat produk-produk khas Belitung mulai dari kuliner hingga souveni.
Wabup Irsyak mengaku Belitung belum bisa seperti Bali,karena masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. “Kami ini bayi yang baru lari baru 10 tahun, wajar kami masih ada kekurangan tapi kami menawarkan keaslian, menawarkan keramahan dan kenyamanan beserta keamanan. Itu hal yang paling utama,” kata Wabup Irsyak.
Dikatakan, pada saat diberlakukannya PSBB, wisatawan yang berkunjung ke Babel pada Maret dan April 2020, tidak ada atau nol. Namun mulai Juni hingga September atau new normal, wisatawan mulai berdatangan.
Adapun jumlah wisatawan yaang berkunjung ke Babel pada September 2020 mencapai 1823 kunjungan atau turun -49,50 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang mencapai 3610 kunjungan. Namun bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2020, jumlah wisatawan ini meningkat 11,15 persen dari 1640 kunjungan.
“Kita bisa lihat setengah dari tahun 2019 yang datang ke Babel, hanya setengahnya yang datang ke Babel tahun 2020 ini,” tegasnya.
Namun hingga akhir tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Babel diperkirakan akan membaik yakni sekitar 0 persen, dan pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Babel sudah mulai positif yakni sekitar 1 persen.
Sementara itu, Bupati Belitung Sahani Shaleh mengatakan, sejak diberlakukannya new normal, Bebel melakukan 10 protap kesehatan atau SOP kesehatan. SOP inj sudah dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada pelaku usaha di sektor pariwisata.
Dengan diterapkannya SOP tersebut, maka sektor pariwisata di Babel dan menyambut libur Natal dan Tahun Baru . Dikatakan, Shaleh, hasil pantauan pemerintah daerah, sektor perhotelan sudah mempersiapkan untuk menampung wisatawan di libur akhir tahun.
Selain protokol kesehatan, Belitung juga akan membenahi dan mempercantik destinasi wisata baharinya. Salah satu destinasi bahari yang paling menjadi sorotan adalah Kawasan Ekonomi Kreatif Tanjung Kelayang.
PemKab Belitung mengawali promo pariwisatanya lewat Festival Tanjung Kelayang, 15-19 November 2020. Dalam festival tersebut, selain menampilkan seni budaya lokal dan adaptasinya dengan era kekinian, sejumlah destinasi wisata bahari kembali diperkenalkan.(Vin)