Bekasi, Koranpelita.com
Kyai Yunan Askaruzzaman Ahmad dalam Mujahadah Kubro Sholawat Ummi melafadzkan sampai 1.000 sholawat, di Masjid Nurul Iman, Sabtu malam 14 November 2020.
Mujahadah shalawat ummi merupakan rangkaian shalat tasbih, shalat hajat, yang dilanjutkan dengan tawassul, lalu istighfar, dan menghaturkan shalawat dan salam kepada Rasulillah penuh rindu dan pengagungan kepada Baginda Nabi. Selain itu, juga mengupayakan hadirnya kekurangan diri dalam meneladani akhlak Baginda Nabi yang mulia.
Mujahadah ini diijazahi oleh Almarhum Kyai Abu Nur Jazuli Amaith, seorang mursyid Thoriqah Qadiriah wan Naqsyabandiah dari Krajan, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah.
Mujahadah ini secara rutin dilakukan setiap malam Jumat di MWC NU Rawalumbu, selain secara periodik diselenggarakan di Masjid-Masjid sekitar. Dikarenakan terbatasnya ruang dan cukup tingginya peminat bershalawat, maka MWC NU Rawalumbu pun menambah malam Rabu untuk mujahadah shalawat ummi ini.
“Mujahadah semalam dihadiri lebih dari 250 orang. Selain dari masyarakat Nahdliyyin Sepanjang Jaya sendiri, juga dihadiri rombongan jamaah dari Halim, Kebon Sayur, Kranggan, Cikarang, dan Tambun,” kata Kyai Yunan.
Sementara itu Utstadz Nahrawi dalam tausiyahnya menjelaskan mujahadah diberkahi Allah SWT. Pergerakan Nahdiyin sudah saling bisa bersinergi, dengan program imbarkas, koin NU untuk kepintingan Umat.
“Sholawat mengajak kita mengenal Allah, lebih dekat makrifat kepada Allah SWT. dan Rosul, shalawat ummi membuka hati kita,” paparnya.
Mujahadah Kubro Sholawat Ummi terselenggara atas kerja sama Majlis Wilayah Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Rawalumbu dan Ranting NU Sepanjang Jaya Rawalumbu, bekerjasama dengan Suluk Pecinta Zaman dan Saung Kalbu.
Penggagas Mujahadah Kubro Sholawat Ummi Kyai Abu Nur jazuli dan Kyai Mudatsir Naim. Beliau berdua sesepuh penggagas kegiatan mujahadah shalawat ummi ini.
Mujahadah Kubro juga dirangkai dengan pentas musik Islami, shalat tasbih, shalat hajat, dzikir sholawat ummi.
Ketua DKM Masjid Nurul Iman, Ustadz Hasanudin yang juga merupakan Ketua Tanfidziah MWC NU Rawalumbu dalam sambutannya menyatakan syukurnya atas kegiatan zikir dan mujahadah semacam ini. Ia dapat menjadi oase bagi kehidupan yang makin nafsi-nafsi dan hedonis ini.
Sedangkan Ustad Abdurrahman, ketua Tanfidziah Ranting NU Sepanjang Jaya, yang merupakan tokoh NU dari Betawi alumni Tebuireng Jombang, dalam sambutannya selaku ketua pelaksana mujahadah kubro sangat mengapresiasi kegiatan ini meski waktu untuk mempersiapkannya sangat sempit.
Mujahadah kian khusyuk dan syahdu serta mampu menguras derai air mata saja, selain karna penerangan masjid dibuat temaram selama acara, juga dengan dialunkannya senandung rindu kepada Baginda Nabi yang dilantunkan oleh suara emas Tubagus Rendika, tokoh muda Nahdliyyin penggagas Majlis Zikir Saung Kalbu.(D)