Jakarta, Koranpeluta.com
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini membuat perempuan kian rentan dan ketimpangan gender pun semakin tajam terlebih pada sosial ekonomi. Mulai dari mengalami kekerasan dan diskriminasi, melemahnya kondisi perekonomian hingga hilangnya mata pencaharian.
Upaya perlindungan perempuan dan penguatan ekonomi melalui pemberdayaan perempuan sangatlah penting dilakukan, di antaranya yaitu dengan memaksimalkan potensi perempuan untuk menggerakan roda perekonomian khususnya di era digital ini.
“Perempuan memiliki potensi dan berperan sangat besar dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang ekonomi. Hal ini dapat tercapai jika potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, menjadi tugas kita bersama untuk dapat memberdayakan perempuan, mendorong pelaku usaha perempuan agar dapat terus berinovasi, serta melindungi perempuan dari berbagai stigmatisasi, stereotip, kekerasan berbasis gender, dan konstruksi sosial lainnya yang merugikan perempuan,” ungkap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga yang diwakili oleh Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi Pembangunan, Ratna Susianawati dalam acara Digital Beauty Academy dengan topik ‘Personal Branding For Women’ yang dilaksanakan secara virtual.
Ratna menegaskan perempuan yang berdaya khususnya di bidang ekonomi, sangat berperan penting tidak hanya bagi negara, tetapi juga bagi ketahanan keluarga. Karakter perempuan Indonesia yang dikenal telaten, mandiri, dan pantang menyerah tentu dapat menjadi potensi sebagai modal utama bagi perempuan untuk menjadi wirausaha yang sukses dan berdaya. Apalagi, bagi para perempuan milenial yang umumnya memiliki sifat dinamis, optimis dan penuh semangat kerja. Perempuan milenial inilah yang diharapkan bisa membawa ide-ide segar, pemikiran kreatif dan inovatif, serta menjadi pelopor dan pemimpin masa depan yang lebih baik dalam menyongsong era tatanan kehidupan baru.
Perkembangan teknologi informasi saat ini, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para perempuan untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi.
Perempuan dituntut untuk siap menghadapi berbagai perubahan dinamika yang begitu cepat. Jika tidak ingin tertinggal, mereka harus siap berkompetisi dan berjuang demi mencapai hasil terbaik. Di sisi lain, era digital akan mendorong para perempuan untuk terus berkreasi dan berinovasi mengembangkan talenta dan kemampuannya dalam menjalankan berbagai usaha dengan memanfaatkan berbagai fasilitas dari kemajuan teknologi.
Negara dan Pemerintah menyadari betul potensi perempuan dalam bidang pembangunan, salah satunya di bidang ekonomi untuk menyokong kemajuan bangsa. Hal tersebut diperkuat dengan komitmen pemerintah yang mengintegrasikan upaya penguatan potensi perempuan ke dalam RPJMN 2020-2024, yaitu memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas. Hal ini hanya dapat diwujudkan dengan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas guna menciptakan struktur perekonomian yang produktif, mandiri dan berdaya saing.
Sama halnya dengan Ratna, Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya menuturkan perempuan berperan sangat penting dalam meningkatkan roda perekonomian khususnya di masa pandemi. Tidak hanya itu, perempuan juga berperan penting dalam menjaga ketahanan keluarga, mengatur keuangan keluarga, menjadi guru bagi anak anak, serta menjadi pengayom bagi keluarga.
“Hal tersebut merupakan tugas yang tidak mudah, apalagi di tengah pandemi saat ini. Pada kondisi ekonomi yang melemah, perempuan juga akan berpikir untuk bisa menghasilkan nilai tambah bagi keluarganya. Para perempuan harus bisa menangkap berbagai peluang yang ada. Misalnya dengan melakukan usaha sampingan yang berpotensi lebih mampu bertahan dari jenis usaha lainnya di tengah pandemi, seperti usaha di bidang makanan, produk kesehatan, dan teknologi informasi.
Di samping itu, Ketua Umum Sobat Cyber Indonesia (SCI), Virna Liam mengungkapkan peran perempuan khususnya dalam bidang ekonomi kreatif sangatlah dibutuhkan di tengah pandemi Covid-19, mengingat banyak sektor yang terdampak khususnya dibidang ekonomi seperti melemahnya ekonomi akibat sektor bisnis yang meredup, hingga PHK. Tatanan hidup masyarakat pun berubah seperti cara bersosialisasi, masyarakat pun ditutut untuk aktif dan harus cepat beradaptasi di era pandemi dan transformasi digital.
“Peran perempuan melalui perekonomian berbasis kreativitas yang banyak memanfaatkan perkembangan era digital akan menjadi kekuatan baru, serta diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan meningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di tengah pandemi,” terang Virna. (D)