Semarang,Koranpelita.com
Instruksi Kapolri Jenderal Idham Azis perintahkan jajarannya ada klaster baru covid-19 (korona) selama masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Instruksi yang tertuang dalam surat telegram Nomor ST/2607/IX/OPS.2./2020 tertanggal 7 September 2020.
Surat yang ditandatangani Kabaharkam Komjen Agus Andrianto selama Operasi Aman Nusa II-Pencegahan covid-19 Tahun 2020 itu, menyebut dalam waktu dekat calon kepala daerah akan memulai melakukan kampanye secara tatap muka dan virtual.
Tahapan tersebut menyebabkan interaksi secara langsung antara peserta pilkada dan masyarakat pemilih. “(Tahapan ini) berpotensi menyebabkan munculnya klaster baru covid-19. Oleh karena itu, sesuai arahan pimpinan Polri, kita perkuat pencegahannya,” ujar Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Lutfi, Selasa, (15/9/2020).
Kapolda Jateng telah meminta, jajaran di daerah melaksanakan langkah-langkah pencegahan penyebaran covid-19. Hal itu juga bertujuan memperkuat pemeliharaan dan ketertiban masyarakat.
“Kapolres Jajaran Polda Jateng diminta bersinergi dan berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Pemerintah Daerah, TNI, dan pihak terkait di wilayah penyelenggara pilkada. Sinergisitas penting agar pilkada berjalan aman dan damai.”
Selain itu, Jajaran Polda Jateng juga diminta memahami Peraturan KPU (PKPU) terkait penerapan protokol kesehatan pada setiap tahapan Pilkada 2020. Khususnya ihwal pembatasan jumlah peserta kampanye tatap muka.
PKPU mengatur rapat umum maksimal dihadiri 100 orang. Sementara itu, rapat terbatas maksimal dihadiri 50 orang, dan debat dihadiri maksimal 50 orang.
Seperti diketahui sebanyak enam pasangan calon (paslon) dipastikan melawan kotak kosong di Jateng dalam Pilkada 2020. Dari enam paslon ini, hanya satu daerah yang bukan petahana.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Jateng Yulianto Sudrajat mengatakan, lima paslon yang melawan kotak kosong berasal dari Kota Semarang, Kabupaten Grobogan, Boyolali, Sragen dan Kebumen.
” Di Jateng petahana paslon yang melawan kotak kosong bukan berasal dari petahana hanya di daerah Wonosobo,” jelasnya.(sup)