Kecukupan Literasi Kunci Menghindari Hoax di Masa Pandemi

Jakarta,Koranpelita.com

Perpustakaan Nasional Indonesia telah berinovasi menjadi transformasi knowledge sesuai dengan perkembangan zaman di abad 21. Hal ini dikatakan oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, drs. Deni Kurniadi, M.Hum., saat membuka webinar “Darurat Penguatan Literasi di Masa Pandemi” yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (RI), hari ini Selasa (8/9/2020), dalam rangka memperingati Hari Literasi Sedunia.

“Sekiranya ada 1.400 hoax yang berkembang di masa Pandemi Covid-19 yang menimbulkan keresahan masyarakat. Karena, di masa Pandemi ini, hampir semua orang bekerja dan belajar dari rumah. Untuk itu, agar bisa menjangkau masyarakat, Perpustakaan Nasional RI kini sudah dapat diakses secara digital. Kami juga sudah mengembangkan buku elektronik yang bisa dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat bisa mengakses Perpustakaan Nasional RI melalui portal web yang juga sudah tersedia,” jelas Deni.

Deni berharap, inovasi Perpustakaan Nasional RI bisa menjadi wujud penguatan literasi masyarakat, sehingga bisa menghasilkan Sumber Daya Manusia Unggul untuk Indonesia Maju.

Melalui perpustakaan akan terwujud masyarakat berpengetahuan. Maka budaya baca menjadi salah satu pilar utama dalam membangun cognitive skill seseorang sehingga meningkat kreativitas, inovasi dan produktivitas masyarakat. “ Perpusnas berkomitmen untuk mengubah paradigma perpustakaan yang dulu berorientasi pada management collection yaitu bagaimana mengelola pengetahuan dengan indikator keberhasilan jumlah koleksi yang dimiliki, jumlah pengunjung perpustakaan, menjadi menjadi transfer knowledge,” katanya.

Deni memaparkan bahwa kini perpustakaan menjadi bagian terpenting dalam peningkatan perubahan kualitas hidup masyarakat. Perpustakaan bertransformasi menjadi perpustakaan yang dapat memberdayakan sumber daya manusia dengan memanfaatkan teknologi informasi.

“Pandemi mengubah sudut pandang kita dan bahkan mengukuhkan bahwa konsep revolusi industry 4.0 itu telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita termasuk dalam mendukung aktivitas kita upaya desiminasi informasi pengetahuan bagi masyarakat. Saat ini ruang digital menjadi hal yang wajar dan efektif dalam mendapatkan segala sesuatu. Termasuk salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan,” ujar Deni.

Pada kesempatan yang sama, Founder Generasi Literat, Milastri Muzakar, sebagai nara sumber pertama menyatakan pentingnya literasi intens untuk menangkal hoax khususnya di masa Pandemi.

Sementara Pangesti Wiedarti, Ketua Pusat Kreativitas dan Pembelajaran Sepanjang Hayat, mengatakan pentingnya mengajak seluruh lapisan masyarakat mulai dari tingkat RT untuk membangun wadah atau tempat masyarakat agar bisa berliterasi.

Hal senada juga di katakan Ketua Umum Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Herman Yosi Mokalu, mengatakan bahwa pentingnya mencerdaskan kehidupan bangsa di ranah digital, dengan tidak hanya mengajak orang secara hard skill membuat konten, tetapi bagaimana mengarahkan orang untuk mengisi konten dengan hal-hal yang bermanfaat melalui soft skill yang bersumber dari hati dan pikiran. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Mahasiswa Magister Hukum USM Adakan Buka Bersama

Semarang,korampelita.com – Mahasiswa Magister Hukum Universitas Semarang (USM) Angkatan XVII pada mengadakan silaturahmi dengan buka …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.