Jakarta, Koranpelita.com
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Yudha Permana mengimbau kepada warga DKI Jakarta untuk bersabar menghadapi masa pandemi Covid-19. Pasalnya, Januari 2021 mendatang, rakyat Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta sudah bisa mendapatkan Vaksin Virus Corona.
Hal tersebut diungkapkan Yudha Permana saat melaksanakan kegiatan Reses Ke-2 Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta masa persidangan tahun anggaran 2020, di wilayah RT 10, RW 10, Pejuangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (19/8). Kegiatan tersebut dihadiri tokoh masyarakat, Wakil Ketua Camat Kebon Jeruk Agus Setiawan, staf Kelurahan Kebon Jeruk, tokoh pemuda dan penyandang disabilitas.
Yudha Permana yang juga menjabat Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI mengimbau kepada warga DKI Jakarta untuk tidak menelan mentah-mentah informasi di media sosial yang cenderung berisi info hoax mengenai Covid-19.
Untuk itu, pada kesempatan tersebut Yudha menjelaskan kepada warga masyarakat mengenai covid-19, dan penularannya, serta upaya penanganan isolasi mandiri bagi warga yang terkena Covid-19.
“Untuk kesehatan kita semua, maka jangan anggap enteng covid 19. Mari kita dukung langkah Pemerintah melalui gerakan 3 M sampai vaksin ditemukan januari 2021. Kuncinya sabar, disiplin, dan bertahan,” tegasnya.
Ditambahkannya, proses pembuatan vaksin tidak bisa diburu-buru. Hal itu dikarena ada beberapa fase yang harus dilalui dari mulai fase pengambilan sampel virus hingga fase ketiga yakni ujicoba vaksin kepada manusia.
“Alhamdulillah Indonesia sudah uji coba fase ketiga yakni uji coba ke manusia. Ini pun tidak sembarangan karena menyangkut nyawa manusia,” katanya.
Menurutnya, urusan vaksin juga tidak bisa di discount soal waktu pembuatannya karena harus dicek efek samping jangka panjangnya. “Insya Allah Januari 2021 semua bisa disuntik vaksin di Puskesmas. Barulah setelah itu kita lepas masker,” ujarnya.
Diungkapkannya, sebenarnya PSBB tidak perlu dilakukan ataupun diperpanjang jika semua warga DKI memakai masker. Menurutnya, Hitungan ahli pandemik, jika 80 persen warga DKI pakai masker, maka semula zona merah akan menjadi jadi hijau.
Terkait dengan kegiatan pendidikan anak-anak di tengah Pandemi Covid-19, Yudha mengakui jika dirinya juga merasakan apa yang dirasakan para orang tua dalam menghadapi home learning.
Meski begitu, Yudha menegaskan, bahwa pendidikan anak bukanlah prioritas utama di era pandemi Covid-19. Menurutnya, saat ini yang menjadi prioritas utama adalah kesehatan, terutama terkait psikologis anak.
“Anak-anak akan menjadi stress kalau dipaksa belajar untuk mengejar nilai. Untuk itu, kegiatan tatap muka di sekolah hendaknya buka paling terkahir dan kondisi benar-benar aman. Kami di Komisi E meminta sekolah dibuka setelah anak-anak di vaksin,” tandasnya.
Pada kesempatan tersebut Yudha juga menyampaikan kabar bahwa progra.mKjp plus akan turun 19 agustus 2020 bertahap sampai akhir bulan. Termasuk di dalamnya adaprogram bonus kuota internet bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
“Gubernur sedang negosiasi seluruh provider agar sistem terbaik pemprov bisa beri subsidi internet gratis kepada anak sekolah. Insya Allah akhir bulan akan ada pengumuman dari Pemprov DKI Jakarta.
Sementara itu, Wakil Camat Kebon Jeruk Agus Setiawan menegaskan, pemerintah daerah akan tetap melaksanakan operasi masker sebagai bentuk pembelajaran kepada masyarakat mengenai pentingnya gerakan 3 M, dalam hal ini memakai masker.
“Dalam operasi ini akan diberikan sanksi mepada masyarakat yang tidak memakai masker, baik itu sanksi administrasi maupun sanksi sosial. Ini bukan tega, tapi pembelajaran bagi masyarakat yang masih abai mengenakan masker, ” tegasnya. (ay)