Perhelatan Ngopi atau Ngobrolin Inspirasi yang digelar Sahabat Ngopi, sukses besar. 100an warga Kulon Progo sepanjang tiga jam, mengikuti rangkaian kegiatan yang digelar tadi malam.
Dipandu oleh Sutrisno Yulianto, STP, MM, C.NLP sebagai moderator, acara berjalan lancar.”terima kasih untuk semua narasumber dan warga Kulon Progo yang bergabung dalam Ngopi. Sampai bertemu dua pekan ke depan,” tutur Mas Tris menutup acara.
Sutrisno yang asli Palihan, Kapenewon Temon, mampu mengendalikan suasana diskusi, karena memang terbiasa menggelar kegiatan serupa. Sebagai seorang motivator, Sutrisno tidak kesulitan mengelola jalannya diskusi sehingga semua merasa nyaman.
Menurut Irwan, Founder Kabarno.com dan Koranpelita.com, Webinar warga perantau Kulon Progo ini adalah bagian dari ikhiar menggali ide-ide besar dari semua perantau, terutama dari tokoh-tokoh Kulon Progo.
“Sewu sembah nuwun Prof Bedjo, Pak sumarjono, dan Pak Agus Riyanti yang sudah memberikan banyak pencerahan buat kita. Terimakasih untuk poro kadang perantau yang berasal dari seluruh wilayah Kulon ProgoMenyenangkan sekali bisa Kembali bertegur sapa dalam suasana nyaman sebagai sesama warga Kulon Progo wonten ing paran,” kata Irwan.
Ini, tambahnnya, adalah era baru memaknai paguyuban. Guyub secara virtual, karena sedang tidak bisa kumpul-kumpul secara langsung. “Alhamdulillah antusiasme warga Kulon Progo sangat besar. Ini menunjukan kita butuh wadah untuk berbagi inspirasi,” tambah Mbah Yatno.
Banyak ilmu hidup yang didapat dari tiga narasumber. Misalnya prinsip perantau yang tidak boleh gampang menyerah yang disampaikan oleh Profesor Bedjo Sujanto. “Lalu, fokus pada tujuan. Serta Tidak boleh cengeng,” tega Prof Bedjo.
Perjalanan Panjang Prof Bedjo sebagai tokoh pendidik yang bahkan mampu memimpin sebuah kampus termegah di Jakarta, memang menjadi suri bagi semua warga Kulon Progo. Teladan sempurna untuk meniti karir.
Perjuangan Pak Bedjo membangun nama besar, memang tidak lunak. untuk bertahan hidup di Jakarta saat merantau pada tahun 74, diawali dengan profesi sebagai kuli bangunan.
Tapi keberanian Prof Bedjo menjaga spirit untuk maju, mampu membawanya hingga puncak karir.
Proses Panjang yang juga tidak mudah, dialami oleh narasumber kedua. Hidup Sumarjono sebagai orang yang lahir di Nganjir, sama beratnya dengan hidup Prof Bedjo yang asli Kalibiru.
Pak Jono yang di sosial media lebih dikenal dengan panggilan NKS, mengisahkan banyak cerita yang menginspirasi. Jika Prof Bedjo mengibaratkan perantau sebagai pendaki yang harus Tangguh, Pak Jono menyebut sebagai para pemberani.
“Perantau adalah pemberani. Berani keluara zona nyaman. Selama ini, hidup di Kulon Progo sudah nyaman, enak bareng orangtua dan sahabat, tapi memilih masuk lingkungan baru. Salut pada konco-konco yang senang merantau,” kata NKS yang saat ini menjadi Direktur Perencanaan Stategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan.
Minder, kurang pede, merasa karena orang kampung masuk lingkungan kota. Takut gagal. Atau kangen pacar. Semua itu tantangan utama para perantau yang ingin sukses.
Sementara itu, Haji Agus Riyanto yang menjadi pembicara terakhir menegaskan sisi-sisi religi yang akan menjadi penopang usaha keras para perantau untuk sukses.
“Hasil itu tidak pernah mengkhianati proses. Kalo prosesnya baik, pasti hasilnya akan menjadi baik. Setelah itu, bangun kebersamaan dengan sesame perantau dengan hati tutlus,” tegas Pak Agus yang merantau ke Jakarta sejak tahun 1991.(pitu)