Hari berganti. Minggu berlalu. Bulan datang Bersama perasaan yang mulai jenuh. Tidak terasa, sudah tiga bulan menjalani Work From Home, atau Bekerja Dari Rumah. Sudah sejak sebelum puasa hingga kini telah berada di penghujung bulan Ramadhan.
Dan, Corona belum mereda. Saat awal pelaksanaan WFH, terpikirkan akan nyaman melaluinya karena bisa bekerja dari rumah, tanpa perlu terkena kemacetan untuk memulai kerja. Lagi pula bisa berpakaian lebih santai selama bekerja di rumah.
Tapi ternyata, dengan Kesibukan melakukan video conference (vicon) untuk membahas kebijakan relaksasi dan pekerjaan rutin yang cukup menyita waktu, tidak membuat lebih santai.
Kesibukan yang luar biasa tersebut di sisi lain dapat menghilangkan kejenuhan selama berada di rumah. Yaa selama pemberlakuan WFH kita dihimbau untuk tetap tinggal di rumah dan menjaga kesehatan agar mampu menghambat penyebaran virus corona.
Ternyata sang virus Corona tak juga segera sirna sehingga pemerintah akhirnya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pastinya waktu pemberlakuan WFH diperpanjang kembali entah sampai kapan. Selama WFH tak lagi mengenal hari libur atau tanggalan merah.
BACA JUGA Bertamu Ke Ambon, Dijamu Rindu Masa Lalu
Setiap saat dibutuhkan untuk membahas sesuatu yang diperlukan maka dilakukan vicon kapanpun waktunya. Jadilah muncul Kegiatan rutin setiap bangun pagi yaitu mengecek apakah ada undangan vicon. Karena sehari bisa terdapat beberapa undangan untuk mengikuti vicon sehingga harus jeli membagi waktu.
Belum lagi jaringan internet di rumah yang kadang lemah sehingga sulit berkomunikasi lewat vicon. Setelah bertanya tanya kepada yunior di kantor, didapatlah teknik tethering melalui Handphone yang infonya bisa memperkuat jaringan internet di Laptop.
Meskipun kadang hasilnya lancar kadang pula susah masuk ke meeting room vicon. Selain itu, peralatan yang dimiliki seperti Handphone, Tab, Laptop semua disiagakan supaya bisa akses vicon dengan lancar.
Terbayangkan teman teman yang bekerja di daerah, harus ke kantor terlebih dahulu untuk bisa melakukan vicon karena jaringan internet yang kurang memadai di area tempat tinggal mereka. Sehingga bila ingin mengundang vicon seluruh daerah, harus pula memperhatikan jam kerja dari Aceh sampai Papua supaya semuanya bisa ke kantor untuk mendapat akses internet dengan lancar.
Demikian juga saat weekend tiba, dimana biasanya merupakan waktunya bertemu cucu, selalu berharap tidak ada vicon sepanjang hari. Karena bila ada vicon, maka saya harus meminjamkan salah satu gadget untuk bermain.
Bila tidak diberi gadget maka cucu saya akan terus menempel neneknya karena ingin ikut melihat gambarnya muncul di layar vicon yang sedang berjalan. Apabila tak bisa bertemu, sudah puas bertemu dengan anak cucu meskipun hanya lewat vicon.
Namun bersyukur hari hari penuh kesibukan agak mereda mendekati pertengahan bulan puasa. Frekwensi vicon mulai menurun meskipun tetap tak mengenal tanggalan merah atau hari libur. Bahkan beberapa kali vicon dilakukan setelah waktu shalat Taraweh hingga menjelang tengah malam demi membahas kebijakan menjaga pemulihan ekonomi dan relaksasi di berbagai bidang.
Hal itu diharapkan agar perekonomian dapat berjalan dengan berbagai relaksasi kebijakan dan tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan selama masa PSBB. Meskipun kita melihat dari berita akhir akhir ini bahwa bandara dan pintu toll dipenuhi masyarakat, entah mau pulang kampung atau dinas tidak terlihat jelas bedanya.
Demikian juga beberapa pusat perbelanjaan ada yang dibuka terbatas. Semoga mereka semua tetap menjaga kesehatannya dan tidak menyebarkan ataupun tidak tertular virus Corona saat bepergian atau melakukan aktivitas tersebut. Karena para dokter dan petugas kesehatan juga sudah kewalahan menangani pasien yang terdampak virus corona.
Mereka juga telah berjibaku demi menolong sesama dan bahkan rela tidak bertemu keluarga karena menjaga supaya tidak menulari keluarga dan kerabatnya.
Kini kita telah memasuki akhir Ramadhan. Sang virus coronapun tetap saja masih menunjukkan kedigdayaannya karena belum ditemukannya Vaksin untuk menumpaskan sang virus. Saat ini Pemerintah sedang berencana untuk memberlakukan “New Normal” meskipun pandemi corona belum usai. Masyarakat diharapkan dapat melakukan aktivitas normal berdampingan dengan virus corona yang menurut WHO tidak akan hilang. Tentunya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Semuanya dengan tujuan agar perekonomian dapat berjalan dan masyarakat tetap produktif dan aman.
Mari kita semua melakukan perubahan atau penyesuaian pola hidup baru dengan disiplin yang tinggi agar kita semua dapat beraktivitas secara aman dan tetap sehat serta pengorbanan para dokter dan tenaga medis juga tak sia sia.Terima kasih kepada masyarakat yang menahan diri untuk tidak mudik atau pulang kampung atau pergi ke pusat perbelanjaan demi menjaga kesehatan diri, keluarga dan kerabat serta masyarakat semuanya.
Selamat merayakan Idul Fitri 1441 Hijriyah. Mohon maaf lahir dan bathin