#Sugianto Sabran Punya Kepedulian Terhadap Masyarakat
Palangka Raya, Koranpelita.com.
Sikap peduli terhadap nasib masyarakat yang mendasari Gerakan Pemuda Kalteng Melawan Covid-19 bergerak bersama dengan Sugianto Sabran.
Kepedulian tersebut ditunjukkan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran bersama anggota DPR-RI Agustiar Sabran. Caranya dengan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat.
Bantuan tersebut berupa gerakan 100 ribu paket sembako dan takjil gratis untuk masyarakat Kalteng. Paket sembako dan takjil yang disiapkan merupakan sumbangan pribadi Sugianto Sabran dan Agustiar Sabran. Dana dikumpulkan melalui sumbangan gaji, honor dan biaya rumah tangga Gubernru selama lima tahun jabatan.
“Gubernur berhasil mengumpulkan dana Rp9 miliar dari gaji, honor, dan biaya rumah tangga selama lima tahun. Agustiar menyumbang Rp4 miliar dari gaji dan tunjangan selama lima tahun menjabat sebagai anggota DPR-RI,” ungkap Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Palangka Raya Alfrit, Selasa (12/5).
Dijelaskan Alfrit, GMKI bergerak bersama relawan untuk membagikan takjil kepada masyarakat selama pandemi covid-19. Tujuan dari kegiatan sebagai wujud toleransi dalam berbangsa dan beragama. Sebagai bukti dalam gerakan atau aksi sosial tidak memandang latar belakang, melainkan semuanya murni untuk kemanusiaan.
Aksi sosial pembagian takjil menyasar para pengendara yang melintas di sekitaran kampus Universitas Palangka Raya (UPR). Tujuannya untuk mempererat tali silaturrahim antar sesama umat beragama dan menunjukkan kepedulian antar sesama umat beragama, pada masyarakat khususnya di Kota Palangka Raya yang sedang menjalankan ibadah puasa.
“Pemuda harus bersentuhan langsung dengan masyarakat. jadi masyarakat tahu dan merasakan keberadaan pemuda,” tegasnya.
GMKI bekerjasama dengan gerakan yang digagas Sugianto Sabran, karena memiliki kesamaan persepsi tentang kepeduliaan atas nasib masyarakat.
Terlebih masyarakat sedang dilanda musibah pandemi covid-19. Sudah sewajarnya bersatu dan bergandengan tangan untuk keluar dari situasi sulit.
Pihaknya berharap, apa yang telah dilaksanakan mampu dijadikan contoh pihak lainnya. Sekarang saatnya berjuang bersama, dan tidak bisa sendirian. Semua harus bersatu, dan kompak. Tidak ada yang lebih hebat saat dia berjuang sendirian. Semua orang akan menjadi hebat, jika bersatu dan kompak.
Terpisah, Agustiar mengungkapkan, bantuan sebagai bentuk keprihatinan banyaknya warga yang terdampak covid-19. Memang tidak semua warga yang mendapatkan, karena keterbatasan ketersediaan barang. Jumlah barang yang disalurkan, mencapai 100 ribu paket sembako. Tentu tidak sebanding dengan jumlah penduduk Kalteng yang mencapai 2,8 juta jiwa.
“Akibat keterbatasan itu, tentu ada yang tidak mendapatkan bantuan. Relawan sendiri memilah mana warga yang benar-benar terdampak, sehingga menjadi prioritas. Atas kekurangan dan adanya warga yang tidak mendapatkan bantuan, saya secara pribadi memohon maaf. Itu semua karena kekurangan yang kami alami,” tegas Agustiar.
Ia memastikan, bantuan yang disebarkan murni gerakan kemanusian untuk membantu masyarakat. Tidak ada maksud ingin pamer atau riya. Semua itu gerakan dari hati, untuk mengajak semua pihak ikut membantu warga yang sedang kesusahan. Pandemi yang berlangsung ketika dihadapi secara bersama, tentu akan terasa ringan.( Ruslan AG).