Oleh Dasman Djamaluddin
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Republik Indonesia (RI) Sabtu, 2 Mei 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, mengeluarkan Pedoman Penyelenggaraan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020.
Dalam pedoman yang dilansir dari Kemendikbud, mereka mengumumkan tema Hardiknas 2020, yaitu “Belajar dari Covid-19”, serta memublikasikan logo resmi Hardiknas 2020. Dalam pedoman tersebut, Kemendikbud mengimbau setiap satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan, kantor instansi pusat dan daerah, serta perwakilan RI di luar negeri tidak mengadakan kegiatan/aktivitas peringatan Hardiknas 2020 yang mengakibatkan berkumpulnya orang banyak pada suatu lokasi.
Pedoman Penyelenggaraan Hardiknas Tahun 2020 disampaikan melalui surat Nomor 42518/MPK.A/TU/2020, ter tanggal 29 April 2020 dan ditandatangani oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Dalam pedoman tersebut, Kemendikbud juga meniadakan penyelenggaraan upacara bendera yang biasanya dilakukan satuan pendidikan, kantor Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, serta perwakilan pemerintah Republik Indonesia di luar negeri sebagai bentuk pencegahan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na’im mengatakan, Kemendikbud tetap menyelenggarakan Upacara Bendera Peringatan Hardiknas Tahun 2020 pada tanggal 2 Mei 2020 pukul 08.00 WIB, namun dilakukan secara terpusat, terbatas, dan memerhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah. “Hal ini kita lakukan tanpa mengurangi makna, semangat, dan kekhidmatan acara,” ujar Ainun Na’im di Jakarta, Rabu, 29 April 2020.
Ia pun mengimbau instansi pusat, daerah, satuan pendidikan, serta kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri untuk mengikuti jalannya upacara bendera secara virtual melalui siaran langsung di kanal Youtube KEMENDIKBUD RI, dari rumah atau tempat tinggal masing-masing. Acara peringatan Hardiknas 2020 juga diselenggarakan bekerja sama dengan TVRI melalui program tayangan khusus.
“Kami juga mengajak insan pendidikan untuk dapat menyaksikan program peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020 yang diberi judul sesuai tema, yakni ‘Belajar dari Covid-19’, di TVRI pada hari Sabtu, 2 Mei 2020 pukul 19.00 WIB,” ujar Ainun Na’im.
Masyarakat atau insan pendidikan tetap dapat memperingati dan memeriahkan Hardiknas Tahun 2020 dengan melakukan beragam aktivitas/kegiatan kreatif yang menjaga dan membangkitkan semangat belajar di masa darurat Covid-19 dan mendorong pelibatan dan partisipasi publik, serta mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
“Kita tetap perhatikan anjuran Bapak Presiden untuk melakukan pembatasan sosial dan jaga jarak untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Ainun.
Pedoman Penyelenggaraan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020 disusun dengan memperhatikan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Coronavirus Disease 2019 dan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran Coronavirus Disease 2019 sebagai Bencana Nasional.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah dan pihak swasta, agar pendidikan bisa berjalan sebagaimana mestinya. Saya kembalu terkenang ketika pada hari Senin, 17 Oktober 2016, Kelas Inspirasi Depok, 3 (wilayah di mana saya tinggal) dimulai. Hal ini sebagai upaya pihak swasta agar anak didik bisa menyaksikan dari dekat dan berkomunikasi langsung dengan guru yang berlatar belakang berbagai profesi seperti wartawan, dokter dan sebagainya.
Saya yang berprofesi sebagai seorang wartawan, tahu betul jadwalnya, karena awalnya saya rencananya akan mengikuti kelas mengajar di salah satu sekolah dasar di Depok. Saya sudah mengikuti apa yang dinamakan sebuah pembekalan di Kantor Walikota Depok. Mengasyikan. Tetapi oleh karena sesuatu hal, pada hari H nya saya batal mengikuti acara tersebut.
Suasana Kelas Inspirasi yang waktu itu untuk ketigakalinya di Depok, sudah tentu kita sambut dengan baik. Bahkan di tahun 2019, Kelas Inspirasi tersebut masih berlangsung. Pertanyaan, saya bagaimana untuk Kelas Inspirasi tahun 2020 ini? Saya belum memiliki bahan yang lengkap untuk mengomentarinya.
Keuntungan buat Kelas Inspirasi sekurang-kurangnya, sang pengajar dari berbagai disiplin ilmu ini akan membagikan pengalamannya kepada anak-anak sekolah dasar di mana ia ditempatkan. Membagi pengalamannya yang sudah tentu menyesuaikan dengan usia anak sekolah dasar agar apa yang diterangkannya bisa dipahami anak-anak tersebut.
Kita prihatin, menyaksikan bagaimana kelompok anak sekolah dasar yang kadang pergi sekolah dan anak seusia mereka yang tidak bersekolah di mana mereka tidak bisa melanjutkan sekolah atau benar-benar sejak awal tidak mampu bersekolah. Itu bisa dipengaruhi berbagai faktor. Bisa dikarenakan ketidakmampuan ekonomi orang tua mereka. Salah satunya.
Bagi kami, termasuk saya di awalnya, memang dengan ikhlas akan memberikan pengalaman yang dimiliki masing-masing kepada mereka dengan bahasa komunikasi sederhana, di mana mereka bisa memahami bagaimana pekerjaan seorang dokter itu, pengusaha dan seorang penulis dan wartawan seperti saya.
Kadang kala bahasa yang kita gunakan, juga bahasa yang dimengerti oleh mereka. Sebagai contoh, pada tahun 1983, saya menyelesaikan tugas akhir di Fakutas Hukum Universitas Andalas, Padang saya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di kampung atau di desa. Sudah tentu, meski keturunan Minangkabau, saya terpaksa mempelancar bahasa Minang saya agar masyarakat memahami apa yang saya ungkapkan. Begitu pula pendidikan. Kita pun harus bisa memakai bahasa yang bisa mereka pahami. (Penulis, wartawan senior pengamat masalah internasional)