Jakarta, Koranpelita.com
Bagi prajurit Koharmatau kerja keras sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupannya. Laksana nafas, maka semangat kerja keras sudah menyatu dalam setiap diri prajurit Koharmatau. Karena hanya dengan kerja keras secara sungguh-sungguh dan keinginan kuat, setiap tantangan tugas akan dapat dijawabnya.
Adalah Marsda TNI Dento Priyono, Komandan Koharmatau yang alumnus AAU tahun 1986, merupakan sosok yang selalu menggelorakan semangat kerja keras dan keinginan kuat sungguh-sungguh kepada semua prajurit Koharmatau di setiap kesempatan.
“Saya selalu sampaikan ke prajurit saya, laksanakan terlebih dahulu perintah, jangan melihat anggaran, gunakan apa yang ada pada satuanmu, kalau satuan mampu buktikan kepada Angkatan Udara, pasti akan diapresiasi oleh pimpinan (KSAU),” kata Marsda TNI Dento Priyono memotivasi semangat prajuritnya pada sebuah kesempatan.
Dijumpai di kantornya di kawasan Lanud Husein Sastranegara, Bandung.
Komandan Koharmatau ke-32 ini begitu bersemangat berbicara tentang inovasi yang dilakukan jajaran Koharmatau. Maklum saja, Perwira Tinggi (Pati) TNI AU kelahiran Boyolali, Jawa Tengah 28 Maret 1963 ini, baru saja mendapat penghargaan dari Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., terkait beberapa inovasi yang sudah dilakukan.
Penghargaan diberikan atas keberhasilannya melaksanakan modifikasi dan rewiring engine test cell TPE-331 (milik pesawat C-212) untuk pelaksanaan uji fungsi engine pesawat latih M250-B17F Grob TNI AU yang juga dibuat versi portable-nya sehingga penggunannya bisa lebih fleksibel dan efisien.
Inovasi tersebut mampu menghemat anggaran TNI AU sekitar 103 miliar jika harus membeli alat yang sama dari luar negeri. Inovasi juga mampu meningkatkan kemampuan personel dan teknisi Koharmatau dalam melaksanakan pemeliharaan dan overhaul (heavy maintenance inspection) menjadikan waktu pengerjaan menjadi lebih efisien serta meningkatkan kesiapan pesawat Grob.
Tidak hanya penghargaan tersebut, Marsda TNI Dento Priyono juga mampu membuktikan inovasi-inovasi yang lain, yang telah dilakukan Koharmatau, dan satuan jajarannya seperti Depohar (Depo Pemeliharaan) dan Sathar (Satuan Pemeliharaan). Tercatat sudah 48 inovasi dilakukan Koharmatau selama dalam kepemimpinan Marsda TNI Dento Priyono tahun 2018 -2019. Prestasi tersebut, membuat Koharmatau mendapat piagam penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia – Dunia (LEPRID), sebuah lembaga independen untuk insan Indonesia yang mampu menginspirasi melalui hasil karya dan inovasi.
Penghargaan LEPRID kini sudah disandang oleh Koharmatau, piala dan plakat besar bertuliskan “Rekor Inovasi Koharmatau Terbanyak, 48 Inovasi Dalam Periode 2018-2019” pun terpajang megah di ruang Koharmatau.
Sebenarnya, LEPRID akan menganugerahkan penghargaan pada bulan April 2020 bertepatan dengan ulang Tahun TNI AU ke-74, di Bandung. Namun bersamaaan datangnya pandemi Covid-19, maka seremonialnya pun dibatalkan karena harus mengikuti protokol kesehatan yang telah tetapkan pemerintah, namun piala dan plakat tetap diberikan kepada Koharmatau..
“Selaku Dankoharmatau saya tetap menerima hak-hak berupa medali, piagam dan piala yang diterbitkan oleh Lembaga Prestasi Indonesia – Dunia (LEPRID),” ujar Dankoharmatau bangga.
Prestasi Koharmatau merupakan hasil kerja keras seluruh prajurit Koharmtau, termasuk satuan jajaran, yang meliputi Depohar 10, Depohar 20, Depohar 30, depohar 40, Depohar 50, Depohar 60, depohar 70, Depohar 80 dan dibantu oleh satuan-satu pemeliharaan (Sathar yang berada dibawah Depohar).(ay)