Jakarta, Koranpelita.com
Guna menjaga kelestarian, mengembangkan kembali pencak silat tradisional, dan sekaligus sebagai ajang pelestarian budaya bagi generasi milenial agar tidak melupakan budaya asli Indonesia, Staf Umum Teritorial Angkatan Darat (Sterad), menyelenggarakan Festival Pencak Silat bertempat di lapangan Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (8/3).
Kegiatan festival yang melibatkan 28 perguruan Pencak Silat Tradisional di wilayah Jabodetabek, sejumlah 270 orang tersebut, berlangsung meriah dan disaksikan langsung oleh para pecinta silat dan warga masyarakat dari berbagai kalangan.
Hadir pula, Aster Kasad Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, S.I.P., M.Si., Dirjen Kebudayaan Kementerian Dikbud RI, Waaster Kasad, Wadan Pusterad, Aspotwil Kas Kogabwilhan I serta tamu undangan lainnya.
Paban IV/Komsos Sterad Kolonel Inf Jimmy Ramoz Manalu yang juga selaku Ketua Panitia Penyelenggara Festival Pencak Silat dalam sambutannya mengatakan bahwa, Pencak Silat Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO (United Nation of Educational, Scientific, and Cultural Organization) sebagai warisan Budaya Tak Benda, pada sidang UNESCO, di Bogota, Kolombia tanggal 12 Desember 2019.
“Penetapan tradisi pencak silat dalam warisan Budaya Tak Benda UNESCO merupakan bentuk pengakuan dunia internasional terhadap arti penting tradisi seni bela diri yang dimiliki nenek moyang Indonesia, yang diturunkan dari generasi ke generasi dan berkembang hingga hari ini,” ungkap Jimmy.
Ke depan, sambung Jimmy, TNI AD berkomitmen untuk menjaga kelestarian pencak silat, antara lain dengan menggelar festival, agar generasi milenial tidak melupakan budaya asli Indonesia.
“Total keseluruhan Perguruan Pencak Silat Tradisional di Indonesia, berjumlah 3.206 organisasi,” jelasnya.
Ditambahkannya, ke depan kegiatan seperti ini akan diselenggarakan secara masif di seluruh wilayah satuan jajaran TNI AD mulai dari tingkat Kodam, Korem, dan tingkat Kodim. Harapannya, kegiatan ini terus berkembang, sehingga dapat memajukan organisasi Pencak Silat Tradisional di seluruh Indonesia.
Penyelenggaraan Festival Pencak Silat ini, menurut Jimmy, mendapatkan dukungan penuh dari Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, dan restu Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya yang diakui sebagai Bapak Pencak Silat Dunia.
Kegiatan Festival pencak silat diawali dengan penayangan latar belakang Padepokan Pencak Silat melalui videotron dan dilanjutkan dengan penampilan para peserta festival pencak silat, antara lain Gerak Rasa Sanalika, Perisai Putih, Beksi Merah Delima Indonesia, Macan Siliwangi dan lain-lain.
Di sela-sela penampilan peserta festival, diselingi dengan tayangan selayang pandang pencak silat dan demonstrasi silat tradisional.
Kegiatan festival diakhiri dengan penyerahan plakat dari Aster Kasad kepada Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya dan Ketua Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia (FP2STI) Taufan Prasetya, dan penyerahan Piagam Penghargaan dan Medali secara simbolis kepada perwakilan Pesilat, serta sesi foto bersama. (ay)