Banjarmasin, Koranpelita.com
Cuaca ekstrim dan tak menentu yang terjadi beberapa minggu ini, ternyata turut mempengaruhi tangkapan ikan dan berimbas turunnya pasokan hinggga 40 persen ke Pelabuhan Perikanan Banjarmasin.
Dari itu, harga ikan ditingkat eceranpun turut terkerek naik namun tak signifikan.
” Untuk beberapa hari ini hanya sedikit kapal ikan yang datang berlabuh karena cuaca di laut kurang bagus, sehingga banyak nelayan yang istirahat,” ujar Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Kalsel, Rusdi Hartono, di Banjarmasin, Senin (20/1/2020).
Jika cuaca di laut normal, lanjut Rusdi, biasanya paling sedikit ada 10 buah kapal pengumpul ikan yang tambat di pelabuhan, bahkan bisa belasan jumlahnya dengan muatan satu kapal 10 ton ikan.
Karena cuca beberapa pekan ini kurang menentu, imbasnya hanya 4 sampai 5 kapal yang datang mengangkut jenis ikan lajang, peda kembung, tongkol dan lainya.
Kendati pasokan berkurang, namun pengelola berupaya untuk mengatur sebaik mungkin sehingga stok ikan tetap aman, karena UPTD Pelabuhan Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ini juga menyediakan berbagai pasilitas seperti gudang dan lemari pendingin serta kebutuhan lainnya.
Kepala Seksi (Kasi) Tata Operasional,
Akhmad Jaki, menambahkan,
untuk kondisi normal harga di pusat kulakan ikan ini, rata-rata Rp 25.000 perkilogram.
Sedang saat kondisi pasokan berkurang harga naik sekitar 3 sampai 4 ribu rupiah perkilogram.
” Tapi kondisi ini biasanya tidak sampai lama, maka akan normal lagi,” jelas Akhmad Jaki. (Ipik)