Bandung, Koranpelita.com
Guna mengembangkan alat ukur psikologi dalam rangka mengukur radikalisme yang valid dan reliabel, Asosiasi Psikologi Militer Indonesia (APMI) bekerja sama dengan Dinas Psikologi Angkatan Darat (Dispsiad) menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Radikalisme dan Pengukurannya dalam Sudut Pandang Psikologi”, di Bandung, Rabu (18/12).
Demikian disampaikan Kepala Dinas Psikologi Angkatan Darat (Kadispsiad) Brigjen TNI Dr. Eri R. Hidayat, MBA., MHRMC. yang juga sekaligus sebagai Ketua APMI dalam rilisnya.
Dijelaskan oleh Kadispsiad bahwa seminar nasional ini merupakan wujud kepedulian APMI terhadap fenomena meningkatnya paham radikalisme di Indonesia. “Melalui seminar ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan tambahan wawasan kepada seluruh elemen masyarakat terhadap isu radikalisme,” terang Eri.
Selain itu, sambung Eri diharapkan dapat memotivasi dan menginspirasi para pakar keilmuan psikologi, khususnya APMI untuk mengembangkan alat ukur psikologi dalam rangka mengukur radikalisme secara valid dan reliabel, sebagai sarana pencegahan dan menjadi daya tangkal terhadap paham radikalisme yang dapat mengancam keutuhan NKRI.
Untuk membahas permasalahan radikalisme tersebut, kami mengundang beberapa pakar dalam bidang radikalisme dan psikologi secara umum. Adapun pembicara yang hadir diantaranya Prof. Dr. Irfan Idris MA, dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Prof. Dr. Fendy S., MT, Psikolog/Dosen Universitas Airlangga, Dr. Yunita Faela Nisa, M.Si, peneliti Radikalisme dan Dosen di UIN Syarif Hidayatullah serta Dr. Mira Noor Milla, M.Si., peneliti radikalisme dan Dosen Universitas Indonesia.
Seminar yang berlangsung selama satu hari tersebut, dihadiri lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan yang berlatar belakang akademisi maupun praktisi, baik dari kalangan Militer maupun Sipil. Beberapa Instansi Militer yang hadir antara lain dari Dinas Psikologi AD, AL dan AU, Pusat Psikologi BIN, Psikologi BAIS TNI, Seskoad, Kodiklat, Sahli Kasad dan jajaran Staf Teritorial TNI AD.
Dijelaskan oleh Eri bahwa selain kegiatan seminar nasional, juga dilaksanakan serah terima Ketua APMI dari Brigjen TNI Dr. Eri R. Hidayat, MBA., MHRMC. kepada Kolonel Caj Drs. R. Tagar Pujasambada, M.Psi, serta pelantikan kepengurusan APMI periode 2019-2024 oleh Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), sebagai organisasi induk yang menaungi profesi psikologi.
Sementara itu, Ketua APMI yang baru Kolonel Caj Drs. R. Tagar Pujasambada, M.Psi, mengatakan bahwa masalah radikalisme dan terorisme tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sosial, politik, ekonomi dan budaya dimana ideologi terorisme tumbuh dan berkembang.
“Oleh sebab itu, dalam penanganannya, juga harus menggunakan hard approach berupa penindakan dan penegakan hukum terhadap perilaku tindak radikal, dan soft approach berupa pembinaan terhadap masyarakat dalam rangka antisipasi,” jelas Tagar.
Dalam kesempatan tersebut, Tagar selaku Ketua APMI yang baru juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta seminar yang hadir dan berpartisipasi aktif dalam curah pendapat ilmiah ini.
“Kegiatan seminar ini diharapkan akan dapat merangsang lebih banyak lagi kajian tentang psikologi di bidang kemiliteran serta menghadirkan manfaat bagi masyarakat terkait isu-isu yang menyentuh ranah pertahanan negara Indonesia, ” pungkas Tagar. (ay/Dispenad)