Tabungan Emas Naik Hingga 80 Persen
Jakarta,Koranpelita.com
Titipan emas dalam produk Tabungan Emas di PT Pegadaian (Persero) naik 80 persen dari akhir 2018 hingga Oktober 2019. Kepala Departemen Operasi Divisi Produk Emas Pegadaian, Heri Prasongko menyampaikan jumlahnya sudah mencapai 3,87 ton per Oktober 2019 dari 1,69 ton pada Desember 2018.
“Semakin banyak penduduk yang mempercayakan titipan emas dalam tabungan emas, jumlahnya meningkat 80 persen dari tahun 2018 lalu,” katanya saat seminar ‘Emas sebagai Penjaga Ketahanan Perekonomian’ di Jakarta, Kemarin.
Heri mengatakan, capaian saat ini sebenarnya sudah hampir melampaui target 2019. Tabungan emas diproyeksikan sampai 4,2 ton pada 2019 dan per data terbaru sudah lebih dari 4,1 ton.
Pegadaian memasang target terbaru penjualan emas sebesar 5,4 ton dan baru tercapai 4,6 ton secara total. Ia harap bisa terlampaui target penjualan tersebut.
Sementara per Oktober, jumlah nasabahtabungan emas naik hingga 115 persen dari 1,6 juta menjadi 3,6 juta. Jumlah rekeningnya meningkat jadi 3,7 juta menjadi 1,7 juta. Jumlah top up meningkat 68 persen dari 1,9 ton menjadi 3,2 ton. Kemudian buyback naik 51 persen dari 0,948 ton menjadi 1,4 ton.
Kepala Divisi Inovasi Produk Keuangan Syariah KNKS (Komite Nasional Keuangan Syariah), Yosita Nur Wirdayanti menegaskan pentingnya literasi kepada masyarakat terkait investasi emas. Sebab sebagai investor, masyarakat perlu tahu tempat jual beli emas yang aman dan minim risiko. “Sebelum kita berinvestasi emas, kita harus pastikan bahwa literasi kita tentang investasinya cukup,” katanya.
Literasi serta edukasi membantu masyarakat dalam menentukan tempat berinvestasi. “Ini yang menjamin keamanannya dalam berinvestasi. Sebagai investor, kita harus tahu tempat jual beli emas yang aman dan minim risiko, bisa membedakan emas palsu atau tidak, dan legalitas tempat penjual emas,” jelasnya.
Heri menjelaskan, bahwa dalam ekonomi syariah, investasi emas lebih digunakan untuk menjaga nilai kekayaan dari pada untuk ditimbun. Emas juga merupakan jenis investasi jangka panjang.(Vin)