Kasau: Momentum Transformasi Menjadi Modern Soldiers
Jakarta, Koranpelita
Momentum perkembangan teknologi yang begitu cepat dan beragam seperti intelligence augmentation dan cybermetics, menuntut prajurit Korpaskhas untuk mampu bertransformasi menjadi modern soldiers. Prajurit Korpaskhas dituntut tidak hanya memiliki fisik yang prima dan keahlian yang unggul tetapi juga harus memiliki kemampuan berpikir yang kritis dan inovatif sehingga dapat memanfaatkan teknologi sebagai modal berharga dalam setiap pertempuran.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) di lapangan Markas Wing 1 Paskhas, Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Kamis (17/10.)
Pada kesempatan tersebut, Kasau menyampaikan rasa bangga dan sangat mengapresiasi tema yang diusung Korpaskhas pada peringatan hari jadi yang ke-72 ini, yaitu: “Dilandasi Jiwa Profesional, Militan, dan Inovatif, Korpaskhas Siap Memberikan Yang Terbaik Untuk NKRI”.
Menurutnya, tema tersebut tentunya bukan hanya sekedar semboyan, namun juga merupakan harapan dan doa kita semua. Semoga prajurit Korpaskhas, dengan semangat yang pantang menyerah, serta bermodalkan kemampuan dan keahliannya sebagai pasukan khas tempur darat matra udara, akan selalu siap melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan bangsa dan negara, di mana pun, kapan pun, dan pada situasi apa pun, demi membela Merah Putih dan Ibu Pertiwi yang kita cintai bersama.
“Tentunya kita tidak bisa melupakan peristiwa 72 tahun silam, tepatnya pada tanggal 17 Oktober 1947, saat dilaksanakan Operasi Penerjunan Udara sekaligus Operasi Lintas Udara pertama di Indonesia, tepatnya di daerah Sambi Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Penerjunan yang dilaksanakan oleh 13 prajurit Angkatan Udara yang terdiri dari: Hadi Sumantri, Suyoto, Iskandar, Kosasih, Bachri, Bitak, Willem, Amirudin, Ali Akbar, Dahlan, Darius, Marawi, dan Imanuel Nuhan ini, bertugas untuk membentuk gerilyawan dalam membantu perjuangan serta mengobarkan semangat rakyat Kalimantan dalam melawan penjajah. Dengan berbekal semangat perjuangan dan pengorbanan yang mereka miliki, peristiwa tersebut menjadi tonggak sejarah lahirnya Korpaskhas sekaligus sebagai embrio pasukan payung pertama di Indonesia.” ungkap Kasau.
Lebih lanjut Kasau mengatakan, Korpaskhas sudah dipersenjatai alutsista modern seperti Oerlikon Skyshield, Rudal Chiron, dan Rudal QW-3 yang semakin mempertegas profesionalismenya sebagai pengawal pertahanan udara dalam menjaga objek vital nasional Indonesia.
Kasau juga mengatakan, Korpaskhas juga berperan sebagai Ground Forward Air Control (GFAC) dalam mendukung operasi udara, khususnya membantu meningkatkan akurasi laser guided bomb pesawat tempur saat melaksanakan serangan udara langsung.
Ditambahkannya, masih hangat dalam ingatan kita, minggu lalu, tepatnya pada tanggal 9 Oktober 2019, salah satu penerjun yang menjadi aktor sejarah peristiwa 72 tahun silam, Serma (Purn) Imanuel Nuhan, telah tutup usia pada umur 96 tahun. Tentunya, jasa beliau akan terus dikenang dan menjadi inspirasi sekaligus pelecut semangat bagi kita yang ditinggalkan.
“Kini seluruh 13 penerjun tersebut telah meninggalkan kita semua. Selanjutnya, menjadi tugas kitalah, terutama para prajurit Korpaskhas sebagai generasi penerus, untuk meneladani semangat dan dedikasi, serta meneruskan 12 perjuangan mereka, untuk mempertahankan dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama.“ ujar Kasau.
Dalam upacara peringatan tersebut, Korpaskhas menggelar berbagai aksi yang seru sekaligus mendebarkan dimana para prajurit Korpaskhas menunjukan seluruh kemampuan perorangan yang dimiliki. Yaitu diantaranya Drama Kolosal Penerjunan Pertama di Indonesia sebagai Cikal Bakal Korpaskhas, Kolone Senapan, Bela Diri Militer dan terakhir ditutup dengan demo Body Builder Sparko.
Selain itu, Korpaskhas juga menunjukkan hasil karya prajuritnya yang memiliki kemampuan yang menarik, yaitu membuat gambar lukisan wajah dengan media rumput yang berada di lapangan tempat upacara peringatan HUT Korpaskhas digelar. Hasil karya tersebut sangat menarik perhatian para tamu undangan yang menghadiri tersebut karena baru kali ini aksi seorang prajurit tersebut ditunjukkan langsung di depan lapangan upacara militer.
Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsdya Fahru Zaini Isnanto, S.H., M.DS., Pangkogabwilhan II Marsda Fadjar Prasetyo, Ketua Umum PIA Ardhya Garini, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim, para Asisten Kasau, Dankorpaskhas Marda TNI Eris Widodo S.E., M.Tr (Han), Ketua PIA Ardhya Garini Gabungan IV Korpaskhas Ny. Ekowati Eris Widodo, para Pangkotama TNI AU, para Komandan Satuan Elit TNI, para Mantan Dankorpaskhas dan para Purnawirawan Korpaskhas.(ay)