Jakarta, Koranpelita
Tingginya minat generasi muda di wilayah perbatasan dan pulau terdepan NKRI untuk bergabung menjadi prajurit TNI AU belum diimbangi dengan kualitas SDM jika harus bersaing dengan saudara mereka, khususnya di Jawa.
Menyadari hal tersebut, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna memerintahkan Kadisminpersau Marsma TNI Gustaf Brugman untuk jemput bola dengan melaksanakan seleksi khusus bagi calon prajurit TNI AU di Kupang dan Kefanemanu, Nusa Tenggara Timur (NTT) Senin (14/10/2019) hingga Jumat (18/10/2019) mendatang.
Pembentukan Panitia Daerah Khusus (Pandasus) penerimaan prajurit di wilayah Lanud El Tari Kupang ini dimaksudkan untuk lebih banyak menjaring bibit-bibit unggul yang selama ini kurang menerima informasi tentang prosedur dan mekanisme pendaftaran prajurit TNI AU.
Di samping itu, Mabesau juga menyediakan kuota yang lebih banyak dibanding rekrutmen reguler dan para calon hanya bersaing dengan rekan mereka dari satu wilayah khusus saja.
“Kami berharap, dengan Pandasus di wilayah perbatasan dan pulau terluar ini dapat menjangkau lebih banyak generasi muda berkualitas dan ingin mendarmabaktikan dirinya untuk bangsa dan negara melalui TNI AU,” ujar Kadisminpersau.
Jika dilihat dari minat atau animo pemuda dan pemudi yang mendaftarkan diri pada rekrutmen khusus TNIAU ini, terdapat peningkatan jumlah yang signifikan dibandingkan dengan rekrutmen reguler.
Hal ini bisa terjadi karena terbukanya kesempatan yang lebih besar untuk lulus seleksi. Tercatat 380 orang yang mendaftarkan diri di Kupang dan 237 orang di Kefamenanu.
“Berapa pun calon yang lulus seleksi khusus di Kupang dan Kefanemanu akan dikirim ke tingkat pusat tanpa batasan kuota seperti rekrutmen reguler,” terang Kasubdisdiajurit Disminpersau Kolonel Adm Tri Ambar Nugroho.
Kupang dan Kefanemanu di Provinsi NTT merupakan daerah pertama dan menjadi percontohan proses rekrutmen dengan jalur khusus. Ke depan, TNI AU akan melaksanakan kegiatan ini di wilayah perbatasan dan pulau terdepan lainnya.
Hasil seleksi psikotes dan kesehatan akan dipilah, siapa saja yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan perwira (AAU), bintara, atau tamtama dan mengikuti seleksi akhir di tingkat pusat sesuai jadwal yang telah ditentukan.
TNI AU berharap dengan metode khusus perekrutan prajurit semacam ini akan lebih meningkatkan pemerataan kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berbakti kepada negaranya tanpa melihat dari daerah mana mereka berasal. (ay)