Jakarta, Koranpelita.com
Guru menari di hadapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy merupakan kedempatan langka.
Pementasan dadakan itu berlangsung ketika Mendikbud memberikan penghargaan kepada 84 guru dan tenaga pendidikan di Indonesia tahun 2019.
Penghargaan diberikan atas prestasi dan dedikasi yang telah ditorehkan. Penghargaan ini diberikan dalam acara ‘Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional 2019’ di Hotel Sahid Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, menjelang detik-detik proklamasi kemerdekaan RI.
Hadir Anggota Komisi X DPR RI, Guruh Soekarnoputra, para pejabat eselon I-II Kemendikbud, dan Ditjen Guru dan Tenaga Pendidikan.
“Acara ini adalah bersifat peridok setiap tahun menandai setiap HUT Kemerdekaan kita. Salah satu agenda dari Kemendikbud adalah memilih tenaga guru dan tenaga pendidikan yang berprestasi dan berdedikasi sebagai bentuk penghargaan terhadap profesi guru yang menurut saya yang satu-satunya profesi di dunia ini,” kata Muhadjir.
Sebanyak 84 guru dan tenaga pendidikan yang mendapatkan penghargaan tersebut terdiri dari 28 kategori yang diseleksi dari tingkat kabupaten/kota hingga nasional. Tenaga pendidikan yang dimaksud seperti kepala dinas pendidikan hingga pengawas pendidikan. Muhadjir mengatakan tidak ada profesi di luar guru tanpa ada sentuhan dari seorang guru.
“Karena profesi itu ada dua, guru dan dan lain-lain. Karena tidak ada satu pun profesi yang terbebas dari sentuhan guru. Hanya karena gurulah banyak profesi-profesi tambahan, jadi profesi sesungguhnya itu adalah guru saja,” ujarnya.
“Wajarlah kita harus memberikan penghargaan sebaik-baiknya terutama untuk guru-guru yang baik. Karena guru yang tidak baik juga agak banyak,” ucapnya. (djo)