Sampit, Koranpelita.com
Sejumlah pedagang kain ,pakaian ,sandal dan sepatu di lantai II Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya ( PPM ) Sampit di Kabupaten Kotawarigin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng, mengeluhkan sepinya omzet penjualan mereka karena sepinya pembeli.
Menurut salah seorang pengurus pedagang Pasar PPM Sampit semula setiap pedagang kain dan sejenisnya dilantai II PPM Sampit memiliki minimal satu karyawan ,kini ada yang tidak memiliki karyawan dan pedagang itu sendiri yang melayani pembeli.
Dalam rapat pengurus dan pedagang Pasar PPM Sampit Rabu malam ( 24/7) diharapkan pemerintah daerah mempercantik pasar tersebut supaya menarik sebagai ikon wisata belanja di daerah ini.
Terutama menambah bangunan tangga untuk pembeli lebih mudah naik kelantai II.Kemudian memfungsikan lantai III untuk dijadikan taman, karena PPM Sampit merupakan salahsatu yang disebut sebagai ikon Kota Sampit.
Dalam rapat tersebut juga disepakati untuk melakukan pertemuan berikutnya dengan mengundang lebih banyak pedagang guna membentuk koperasi.
Terkait dengan sepinya pembeli di lantai II Pasar PPM Sampit, disadari banyak faktor penyebabnya. Seperti bisnis online, adanya ritel besar dan banyaknya pasar di daerah ini. Dimana hal itu merupakan sebuah keniscayaan yang tak bisa dielakkan.
Tinggal bagaimana pedagang di Pasar PPM Sampit beradaptasi dengan perubahan ,selain pemerintah daerah mempercantik pasar ini supaya pengunjung lebih tertarik lagi datang ke pasar semi tradisional modern terbesar di Kalteng tersebut.
Sementara itu H.Zainudin Ketua Pengurus Pedagang PPM Sampit mengatakan, dirinya mengadakan rapat ini untuk mendapatkan masukan terkait keluhan pedagang lantai II Pasar PPM Sampit tentang sepinya pembeli.
Sedangkan Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kotim, Redy Setiawan, SH, MH mengatakan, tahun 2019 akan dilakukan pengecatan bagian luar Pasar PPM Sampit. ( Ruslan AG).