www.koranpelita.com Jernih, Mencintai Indonesia
Related Articles
Sampit, Koranpelita.com
Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya ( PPM) Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng, siang itu Selasa 2 Juli 2019, terlihat sejumlah anak-anak dari ortunya pedagang disitu, tengah asyik memainkan HP digenggamannya tanpa memperhatikan orang yang lalu lalang disekitarnya.
Mereka asyik mengembara didunia mainan game yang ada di HP mereka masing-masing.Benak dan konsentrasinya larut dalam permainan game tersebut.
Padahal usia mereka berkisar masih duduk dibangku kelas tiga Sekolah Dasar bahkan ada usia yang dibawah nya.Tapi mereka begitu piawai dan menguasai tehnologi permainan di dalam HP yang mereka genggam.
Dibandingkan masa kecil generasi sebelumnya,yang tak mengenal HP yang merupakan alat komunikas canggih sekarang.
Areal dan arena bermain anak-anak dulu lebih dekat dengan permainan tradisional seperti Balogo,main kelereng,main layang- layang dan yang lainnya. Sesuai dengan kondisi dan lingkungannya.
Tapi kini HP dalam genggaman mereka telah membawa pada era permainan anak yang modern sebagai bagian dari dunia anak-anak.
Seperti suatu sore siang itu di Pasar PPM Sampit anak -anak-anak disini konsentrasi dan sorot matanya fokus pada layar kaca di HPnya masing-masing.
Para orangtua mereka yang rata-rata pedagang di Pasar inipun tak khawatir, anak-anak mereka akan bermain atau mendekat di Sungai Mentaya Sampit.
Sebab takut jatuh keceplung di Sungai itu.Hingga akhirnya tak sedikit anak -anak yang tidak dekat dengan kehidupan Sungai , ada yang tak bisa berenang.Kecuali orangtuanya membawa anaknya ke kolam renang di Sampit mengajari berenang.
Sebuah identitas yang hilang pada kehidupan yang dekat dengan Sungai,jika ada yang tak bisa berenang.Padahal itu merupakan suatu keharusan sebagai penaklukan mengatasi keadaan yang aktivitas kehidupannya dekat dengan Sungai.
Namun HP dalam genggaman telah membawa anak-anak masa kini pada permainan kekinian, yang tidak lagi dekat dengan permainan anak tempo dulu.
Semoga permainan anak di masa lalu ,bukan hanya bagian yang akan punah tergerus kemajuan zaman. (Ruslan AG).
