Sampit, Koranpelita.com
Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalteng , H.Supian Hadi S.Ikom, pada pelantikan pengurus PWI Kotim periode 2019-2022,Kamis ( 27/6) di Sampit mengatakan, destinasi wisata komplek Patung Ikon Jelawat Sampit telah banyak dikunjungi orang termasuk petinggi di Kalteng.
Menurutnya, destinasi wisata itu belum rampung seratus persen, dan kalau dilihat dari konsepnya maka diperlukan anggaran Rp.200 miliar sampai rampungnya Ikon Patung Jelawat seperti penambahan pembangunan aquarium besar dan lain sebagainya.Dan mudah -mudahan pada anggaran tahun 2020 pembangunan komplek Patung Ikon Jelawat Sampit dapat dilanjutkan.
Akademisi di Sampit Ridwan Kusuma
Sementara itu sebelumnya, menurut Riduan Kusuma seorang akademisi di Sampit , terkait adanya keinginan dan rencana pengembangan Patung Ikon Jelawat dinilainya kurang bermanfaat.
Riduan Kusuma menyarankan kepada pemerintah daerah akan lebih bermanfaat membangun jembatan dari Kota Sampit langsung ke Kecamatan Seranau.” Kami masyarakat Kotim siap urunan dana semampu kami sebagai sumbangan untuk membangunnya,” ujarnya.
Sedangkan Zainudin Karim SE Wakil Ketua Komisi II DPRD Bidang Ekonomi mengatakan, Pemkab Kotim melalui Disdagprin Kotim pernah mengajukan pengembangan pembangunan Patung Ikon Jelawat jilid II, dengan anggaran puluhan miliar tetapi ditolak pihaknya.
Sebab bermasalah ,karena tidak boleh membangun proyek multiyears di atas multiyears.
Kadisdagprin Kotim Redy Setiawan SH MH ketika dikonfirmasi mengatakan, sekarang pihaknya masih menunggu usulan ke Pusat tentang izin penggunaan alur yang menjadi kewenangan Pusat. ( Ruslan AG).