Sampit, Koranpelita.com
Kecamatan pemekaran Tualan Hulu di Kabupaten Kotawaringin Timur ( Kotim) Provinsi Kalteng , merupakan Kecamatan paling tertinggal di daerah ini.
Demikian ungkap H. Abdul Sahid, S.Hut anggota DPRD Kotim ketika dikonfirmasi via ponselnya Jum’at (31/5) .
Menurutnya, Kecamatan Tualan Hulu dilihat dari infrastruktur , fasilitas kesehatan, pendidikan, termasuk tenaga medis dan gurunya masih sangat kurang. Tetapi di wilayahnya banyak perkebunan sawit yang potensial menopang geliat perekonomian disini.
Sedangkan potensi pertambangannya belum tergarap. Namun Tualan Hulu juga satu satunya kecamatan di utara Kotim yang belum memiliki sekolah setingkat SLTA.
Ditambahkan Abdul Sahid anggota DPRD Kotim yang berasal dari Parenggean di utara Kotim ini, jumlah penduduknya berkisar 11 ribu jiwa lebih.
Tetapi itu belum termasuk jumlah karyawan perkebunan sawit yang belum terdata dan jumlahnya lumayan banyak , dan umumnya mereka pendatang dari luar daerah.
Sedangkan fasilitas listrik masih ada sejumlah desa yang belum di aliri listrik. Dan disini memang ada desa tertinggal.
Melihat kondisi ini, Abdul Sahid bertekad kedepannya akan memperjuangkan kawasan utara Kotim mendapatkan anggaran pembangunan lebih besar dari APBD Kotim.
Sementara itu Camat Tualan Hulu Rusmanto, S.Sos melalui stafnya Dora mengatakan, jumlah desa di wilayahnya sebanyak 11 desa dan merupakan kecamatan pemekaran dari Kecamatan Parenggean di Kotim. (Ruslan AG).