Perdana, Kementan Sertifikasi Rumput Laut Asal NTT ke Argentina

Perdana, Kementan Sertifikasi Rumput Laut Asal NTT ke Argentina

Kupang,koranpelita.com

Upaya mendorong pemerintah daerah dan para pelaku agribisnis untuk melakukan ekspor langsung dari Nusa Tenggara Timur mulai menuai hasil. Pasalnya, sebanyak 25 ton rumput laut asal Nusa Tenggara Timur (NTT) senilai Rp. 2 miliar kini telah langsung diekspor dari Pelabuhan Laut Tenau, Kupang.

Komoditas kelautan yang disertifikasi perdana oleh Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Kupang ini telah dijamin kesehatan dan keamanannya. “Surat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate, PC ini kami terbitkan setelah dilakukan tindakan karantina. Hasilnya sehat dan aman, PC kami terbitkan,” kata Nurhartanto, Kepala Karantina Pertanian Kupang saat menyerahkan PC kepada PT Rote Karaginan Nusantara (RKN) selaku eksportir.

PC ini menjadi salah satu persyaratan
dari negara tujuan ekspor, setelah protokol karantina kedua negara diharmonisasi. Membuka akses pasar dinegara tujuan ekspor baru merupakan upaya strategis yang dilakukan oleh Kementan melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk memacu pertumbuhan ekspor komoditas pertanian.

Dan guna memberi nilai tambah bagi pelaku usaha, Barantan juga mendorong eksportasi dari masing-masing daerah. “Ini instruksi langsung Kepala Barantan kepada seluruh pimpinan unit kerja termasuk di Kupang,” tutur Nur Hartanto dalam siaran pres yang diterima koranpelita.com di Jakarta, Selasa (29/5/2019).

“Rumput laut sendiri merupakan komoditas kelautan, namun untuk PC tetap diperlukan perlakuan karantina tumbuhan, dan kami siap mendukung,” tambahnya.

Berdasarkan data sertifikasi mutu dari Karantina Ikan Kupang tercatat PT RKN telah melalukan pengiriman 8 kali dengan masing-masing sebanyak 15 ton rumput laut senilai Rp. 1,2 miliar perkeberangkatan domestik, ataupun diekspor namun via Makassar. Komoditas yang terus menunjukan tren peningkatan permintaan ini berasal dari beberapa daerah di NTT, seperti Rote, Alor dan Kupang sendiri.

Gubernur NTT, Viktor Laiskodat yang hadir dan melepas ekspor perdana ini mengapresiasi upaya keras yang dilakukan oleh seluruh jajaran kerjanya dan pelaku usaha serta instansi unit vertikal yang telah mewujudkan eksportasi komoditas unggulan NTT langsung dari Pelabuhan Laut Tenau. “Ini akan memberikan nilai tambah yang berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di NTT,” katanya.

Secara khusus, Gubernur juga mengharapkan program Agro Gemilang yang digagas Barantan, Kementerian Pertanian khususnya melalui Karantina Pertanian Kupang dapat terus digalakkan.

Untuk diketahui,( NTT merupakan daerah yang memiliki banyak komoditas pertanian unggul dengan potensi ekspor yang tinggi. Diperlukan penguatan sinergitas pusat dan daerah guna terus mendorong ekspor, katanya.

Teguh Samudro, Kepala Pusat Standarisasi Sistem dan Kepatuhan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Perikana dan kelautan pada kesempatan yang sama berjanji akan memastikan mutu dari rumput laut asal NTT yang dikirim berkualitas baik.

Turut hadir pada pelepasan perdana ini adalah Bea Cukai Kupang, Dinas Kelautan dan Perikanan NTT, Pelindo III, Angkasa Pura, PD. Flobamor, Dinas Perdagangan NTT, MIF, Meratus. Narasumber: Viktor Laiskodat – Gubernur NTT. Drh. Nur Hartanto, MM – Kepala Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Badan Karantina Pertanian Ir. Teguh Samudro, MP. Kepala Pusat Standarisasi Sistem dan Kepatuhan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Perikanan dan Kelautan. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan Jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Jakarta, Koranpelita.com Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca