Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengembangkan program ekonomi dengan memberdayakan mustahik melalui bantuan modal usaha berjualan “Kopi Kampung” yang menawarkan konsep minuman kopi kekinian.
Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo mengatakan, Kopi Kampung diharapkan bisa meningkatkan derajat penjual kopi agar lebih profesional dan menyuguhkan kopi-kopi dari daerah sebagai produk kopi yang dijualnya.
“BAZNAS mendorong pengentasan kemiskinan dalam bentuk pemberian akses untuk terus menumbuhkan usaha yang meliputi modal, pendampingan produksi, dan pemasaran,” katanya pada Acara Launching Kopi Kampung di halaman Kantor BAZNAS, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).
Secara simbolis, bantuan ini diberikan kepada 10 mustahik yang berjualan di sekitar Jabodetabek. Bantuan yang diberikan berupa modal usaha paket Bicycle Coffee seperti Kettle, thermos, kertas saring, dripper, french press, scale, toples 4 buah, grinder manual, Kompor, apron, produk kopi, dan alat nadi pos.
Para penerima manfaat zakat ini juga akan diberikan pelatihan, motivasi usaha dan pelatihan sebagai barista.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Irfan Syauqi Beik mengatakan, para penerima manfaat ini juga ikut memperkenalkan kopi-kopi hasil produksi mustahik binaan BAZNAS yakni Kopi Bukit Tempurung di Jambi dan Kopi Tondok Lemo di Tana Toraja.
Dengan pemberian bantuan ini, mustahik yang tadinya tidak memiliki usaha dan penghasilan, bisa mendapatkan pemasukan dari menjalankan usaha ini mencapai Rp. 3.000.000, – Rp.4.000.000,- per bulan.
“Sehingga dengan menjalankan usaha ini mustahik dapat meningkatkan taraf hidupnya,” kata Irfan.
Pada 2017 lalu, BAZNAS juga telah memberikan bantuan modal usaha kepada pedagang kopi keliling sebanyak 50 mustahik di wilayah Jakarta. BAZNAS juga melaksanakan kegiatan pembinaan, tidak hanya di hilir tapi juga dihulu kepada petani kopi.
“Semoga usaha yang dijalalankan ini mendapatkan keberkahan dari Alloh SWT. Sehingga usaha mustahik dapat terus tumbuh dan bermanfaat,” katanya.(dohan)