Bogor, Koranpelita.com
Sebanyak 50 Prajurit TNI jajaran Kodam Jaya mengikuti Penataran Navigasi Darat yang dilaksanakan di Markas Rindam Jaya dan diaplikasi di daerah latihan Ciampea, Bogor, Jawa Barat, sejak 14 Mei 2019 lalu.
Kemahiran navigasi darat atau yang dikenal juga dengan sebutan ilmu medan ini menjadi salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh setiap Prajurit TNI. Kemampuan navigasi darat sangat membantu saat melaksanakan tugas di daerah operasi atau daerah pertempuran.
Kepala Bagian Latihan (Kabaglat) Rindam Jaya Kolonel Inf Handoko Prasetyo, S.I.P, saat meninjau kegiatan aplikasi di Ciampea, menjelaskan bahwa penataran ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan navigasi darat Prajurit jajaran Kodam Jaya.
“Navigasi darat merupakan kemampuan mutlak yang harus dimiliki setiap Prajurit TNI AD, termasuk Prajurit Kodam Jaya,” tutur Handoko, Senin (28/5).
Selain itu, lanjut Handoko, kemampuan navigasi darat telah memberikan banyak sumbangan prestasi di event TNI AD.
“Kemampuan navigasi darat yang dimiliki Prajurit Kodam Jaya dapat diandalkan dan telah memberikan sumbangan mendali dalam event lomba antar Kotama seperti Ton Tangkas beberapa tahun kebelakang. Penataran ini sebagai upaya untuk memperpertahankan prestasi tersebut,” jelasnya.
Handoko juga menyebut, setelah berlangsung selama 14 hari, penataran ini akan ditutup pada 29 Mei 2019. “Rencananya penataran ini akan ditutup oleh Danrindam Jaya Kolonel Inf Ketut Gede Wetan Pastika pada Rabu, 29 Mei 2019,” ungkapnya.
Dalam penataran ini, peserta mendapat materi seperti bagaimana cara mengumpulkan data-data medan, menggunakan peta topografi, perkiraan medan, sampai menentukan koordinat suatu benda yang jatuh di belahan bumi manapun, seperti mencari jatuhnya pesawat.(ay)