Belanda Masih Jadi Tujuan Bagi Pelajar Indonesia Minimba Ilmu

Belanda Masih Jadi Tujuan Bagi Pelajar Indonesia Menimba Ilmu

Jakarta,Koranpelita.com

Belanda masih menjadi tujuan bagi pelajar Indonesia untuk menimba ilmu di beberapa bidang “klasik” seperti hukum, pertanian, dan teknik sipil, terutama yang berhubungan dengan pengelolaan air dan pembangunan infrastruktur.

Nuffic Neso Indonesia yang diwakili oleh Indy Hardono optimis bahwa tingkat keberhasilan suatu program beasiswa tidak hanya ditentukan oleh kuantitas penerima, namun juga oleh kualitas penerima beasiswa tersebut. Hal ini sangat terlihat dari profil penerima beasiswa StuNed 2019.

Sementara itu, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl, didampingi Staf Penasihat Bagian Politik Kedutaan Belanda di Jakarta, Roy Spijkerboer; Koordinator Tim Beasiswa, Indy Hardono; dan Ketua Ikatan Alumni StuNed (I Am StuNed), Immanuel Hutasoit menyambut para pelamar.

Peter van Tuijl, dalam sambutannya pada acara Welcoming Session StuNed Master Awardees 2019, Sabtu (18/05/2019), di Jakarta, mengungkapkan bahwa ini merupakan salah satu mimpi anda (pelajar) yang akan segera menjadi kenyataan dalam mengambil peran aktif untuk membangun Indonesia.

Welcoming session tersebut pada intinya diperuntukkan sebagai sesi di mana paraawardees menerima, serta menandatangani StuNed Scholarship Award Letter, yang diserahkan langsung oleh Peter van Tuijl selaku Direktur Nuffic Neso Indonesia, dan disaksikan oleh perwakilan Kedutaan Belanda, Roy Spijkerboer.

Turut hadir para alumni yang tergabung dalam Ikatan Alumni StuNed (I Am StuNed) yang memberikan support dan berbagi pengalaman hidup dan studi di Belanda sampai dengan selesai.

Untuk di ketahui, sebanyak 31 pelajar Indonesia lolos seleksi kuliah di Belanda melalui beasiswa StuNed Master tahun ini. Mereka terpilih setelah melewati serangkaian tahapan seleksi yang sangat ketat. Mereka datang dari latar belakang yang sungguh beragam.

Selain itu, prioritas yang biasanya diberikan kepada beberapa kelompok pelamar dengan keistimewaan, tidak lagi menjadi pintu masuk bagi kelompok tersebut untuk mendapatkan beasiswa.

StuNed adalah salah satu beasiswa yang tidak lagi memberikan keistimewaan tersebut. Namun demikian profil penerima beasiswa StuNed tahun ini menunjukkan peningkatan distribusi yang cukup beragam dari kelompok dimaksud.

Hal ini bisa jadi dikarenakan kualitas pendidikan di Indonesia secara umum cukup menggembirakan, dengan mulai banyaknya pelajar Indonesia dari kelompok ini yang diterima oleh berbagai perguruan tinggi berkelas dunia.

Para penerima beasiswa StuNed ini nantinya akan menyebar ke masing-masing universitas tujuan mereka di Belanda, yang secara umum awal tahun ajarannya akan mulai di September. Dan, seluruh rangkaian acara ini kemudian ditutup dengan ifthar bersama.

Menurut Peter van Tuijl, pihaknya sangat senang bisa mendukung StuNed lagi di tahun ini. “StuNed (Studeren in Nederland) atau studi di Belanda, adalah program beasiswa yang bertujuan membantu pembangunan Indonesia melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” tuturnya. (Vin)

About ervin nur astuti

Check Also

Tim PkM USM Sosialisasi Diversifikasi Olahan Buah Pala di SMKN H Moenadi Ungaran

SEMARANG,KORANPELITA – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (PkM USM) melakukan Sosialisasi Diversifikasi Olahan Buah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca