Semarang, Koranpelita.com
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan turut serta turun aksi di Jakarta 22 Mei mendatang.
Menurut Ganjar lebih baik digunakan untuk ngaji dan silaturahmi karena bertepatan dengan malam Nuzulul Qur’an atau turunnya Al Qur’an.
Ganjar mengatakan Menteri Dalam Negeri telah mengeluarkan instruksi agar semua kepala daerah untuk mengurangi kemungkinan-kemungkinan yang bisa menyulut konflik sosial. TNI-Polri juga memberi arahan agar masyarakat di daerah tidak terpancing provokasi dengan berangkat ke Jakarta.
“Kemarin kita dikumpulkan Pak Mendagri dan menerima arahan dari TNI Polri. Untuk mengurangi konflik-konflik sosial. Disarankan dari daerah tidak perlu ke Jakarta karena proses sedang berjalan,” kata Ganjar, Jumat (17/5).
Terkait dengan hasil pemilihan presiden, Ganjar mengatakan semua telah dilakukan sesuai prosedur. Mulai dari C1 sampai rekapitulasi hasil penghitungan suara.
Menurutnya, saat C1 ditandatangani tidak ada saksi yang menolak, justru malah ada yang tidak punya saksi. Ketika kemudian sudah berjalan dan melahirkan gejolak di tengahnya, maka harus diikuti dinamikanya. Namun jalur konstitusional mesti tetap dijaga.
“Dari proses yang sudah ada, kita ini ibarat lari maraton yang mau masuk finish, jangan keluar dari jalan, dari track yang sudah ada. Kita juga melihat, apa-apa yang tidak disepakati, karena mungkin ada yang dianggap tidak sesuai, maka ada koridornya. Saksi sudah bekerja mulai C1 ditandatangani, penghitungan mulai dari TPS sudah bertingkat sekarang sudah masuk ke Jakarta semua. Tentu ada penjenjangan,” katanya.
Kalau tanggal 22 Mei nanti, lanjut Ganjar, mau mendengarkan hasil akhirnya seperti apa, Ganjar mengajak agar diikuti dengan baik-baik di rumah saja. Syukur-syukur jika piknik atau buka bersama.
“Itu belum penentuan pemenang lho ya. Baru hasil akhir belum penetapan,” katanya.
Namun demikian Ganjar punya rencana lain pada hari itu. Karena bertepatan dengan malam Nuzulul Qur’an, Ganjar memilih ngaji dan ngumpul bareng Forum Kerukunan Umat Beragama di Wisma Perdamaian.
“Kalau tidak salah tanggal itu sekaligus peringatan Nuzulul Qur’an. Kita ngaji saja yuk, Saya ingin membuat pengajian besar dan kita ingin libatkan pasca pengajian itu ngumpul bersama FKUB agar semua bisa berkumpul dengan riang gembira,” katanya. (sup)