Cianjur, Koranpelita.com
Sebanyak 44 orang dari angkatan ke 7 santri warga binaan Lapas Kelas II B Cianjur, Jawa Barat mengikuti Haflah Musyahadah Iqra dan Khotmil Qur’an di Masjid At-Taubah Lapas kelas II B Cianjur, Selasa (14/5).
Kepala Lapas Kelas II B Cianjur Gumilar Budi Rahayu Amd, IP, SH menjelaskan, cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren di Lapas Kelas II B Cianjur ini berkat dari keinginan Kalapas sebelumnya yang meminta kepada MUI untuk mendirikan pondok pesantren.
“Saya sangat terharu dan bangga atas dukungan dari Pemerintah Daerah dukungan dari MUI 7 tahun ini bukan waktu yang sebentar banyak suka duka yang dirasakan, akan tetapi ini sangat bagus bisa bertahan sampai saat ini,” ungkapnya pada penutupan kegiatan tersebut.
Plt Bupati Cianjur H Herman Suherman mengapresiasi kegiatan Haflah Musyahadah yang dilaksanakan di lapas Kelas II B Cianjur. ”Semoga menjadi bekal yang berharga untuk melangkah ke arah yang lebih baik menuju kesempurnaan hidup,” ujarnya.
Menurutnya, model pembinaan bagi narapidana di dalam Lapas, tidak terlepas dari sebuah dinamika yang bertujuan untuk lebih banyak memberikan bekal bagi narapidana dalam menyongsong kehidupan setelah selesai menjalani masa hukuman.
Kegiatan di dalam lapas, bukan sekedar untuk menghukum atau menjaga narapidana tetapi mencakup proses pembinaan agar warga binaan menyadari kesalahan, dan memperbaiki diri serta tidak mengulangi tindak pidana yang pernah dilakukan. (mans)