Medan, Koranpelita.com
Tim Binlambangja dari Dislambangja Mabesau melaksanakan survey dan memberikan ceramah sosialisasi Lambangja kepada seluruh personel Lanud Soewondo bertempat di aula Silindung Lanud Soewondo. Jumat (10/5).
Komandan Pangkalan TNI AU Soewondo Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey pada acara tersebut dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih kepada tim dari Lambangja Mabesau yang telah berkenan hadir di Lanud Soewondo untuk menyampaikan ceramah sosialisasi tentang keselamatan terbang dan kerja kepada personel Lanud Soewondo.
Danlanud berharap dengan adanya ceramah Lambangja ini dapat menyegarkan dan mengingatkan kembali kepada kita semua, betapa pentingnya budaya safety, baik yang dilakukan secara perorangan, tim maupun kedinasan yang muaranya mengarah kepada upaya mencegah terjadinya accident maupun incident seminimal mungkin, dan pada prinsipnya accident maupun incident dapat dicegah, bahkan dampak negatif yang mungkin timbul juga dapat dihindari.
Danlanud juga menghimbau kepada seluruh personel Lanud Soewondo, baik Militer maupun Pegawai Negeri Sipil, agar tetap menerapkan budaya safety dalam setiap melaksanakan tugas, karena salah satu yang menjadi indikator keberhasilan dalam pelaksanaan tugas adalah tidak adanya accident maupun incident yang terjadi.
“Oleh karena itu, saya minta kepada seluruh anggota agar benar-benar menyimak dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh tim dari Dislambangja Mabesau, serta menanyakan langsung bila ada yang kurang jelas dan kurang dipahami, dan hal yang tidak kalah pentingnya adalah mengaplikasikannya dalam setiap melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya masing-masing, karena budaya safety dilingkungan penugasan merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar oleh seluruh personel Lanud Soewondo,” ujar Danlanud.
Dikesempatan yang sama Kasigahlaka Subdisbin Dislambangjaau Letkol Tek Louis B . V. Da Costa, S.T., M.AP selaku ketua tim dari Dislambangjaau menyampaikan bahwa sebelumnya tim telah melakukan survey dilingkungan kerja Lanud Soewondo guna mengamati potensi resiko suatu kegiatan terbang dan kerja terhadap sarana prasarana yang ada.
Lebih lanjut ketua Tim Binlambangja menyampaikan dalam paparannya bahwa Penyebab Accident bukan hanya faktor manusia atau material tetapi juga disebabkan faktor manajemen. Safety Management System merupkan salah satu metode yang digunakan dalam pendekatan proaktif untuk mencegah terjadinya accident. Penerapan Safety Management System dapat maksimal apabila di sertai dengan safety culture.
“Upaya untuk mengurangi tingkat kemungkinan dan dampak resiko yaitu dengan cara mematuhi Prosedur Kerja, Pelatihan, Penilaian Kompetensi serta Pengawasan,” jelasnya.(ay)