Jakarta, Koranpelita.com
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi, Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto mendorong Rumah Perjuangan Rakyat untuk membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) menyelelidiki ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia usai bertugas.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat hingga Jumat (3/5), petugas KPPS yang meninggal mencapai 474 jiwa.
“Di negara mana dan di zaman apa, ada korban yang begitu banyak yang meninggal dalam suatu pemilu. Hanya ada di periode ini,” kata Titiek Soeharto, saat menghadiri acara Kemanusiaan untuk Korban Meninggal Anggota KPPS dan Polri di Rumah Perjuangan Rakyat, Jakarta, Jumat malam (3/5/2019) lalu.
Titiek Soeharto menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya musibah yang dinilainya tidak wajar ini.
“Belum pernah terjadi di Indonesia dan negara lain pun, korban meninggal petugas Pemilu yang begitu banyak. Saya mengucapkan turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga korban semoga Allah SWT menempatkan di surga,” ujar Putri Cendana ini.
Menurutnya, pemerintah seharusnya bertanggungjawab atas musibah nasional ini dengan memberi perhatian khusus pada keluarga korban.
“Ini tidak ada yang merasa bertanggungjawab, tidak ada yang harus berduka cita. Mestinya ada yang menyatakan bela sungkawa, ada apa ya dengan pemerintah. Diam saja begitu. Saya rasa kita harus bentuk Tim Pencari Fakta karena yang meninggal ini ratusan jiwa,” tukas Titiek Soeharto.
Dari 474 orang yang meninggal tersebut, kata Titiek Soeharto, ambillah 100 orang sampel. Lalu datangi keluarganya untuk investigasi. Apakah sebelum meninggal, apa yang dia kerjakan, apa yang dia makan dan apa yang dikeluhkannya. (sumber Cendananews/esa)