Bekasi, Koranpelita.com
KoranRuni (70) satu dari sekian banyak penyapu makam. Pekerjaan yang mengandalkan bekas kasihan pengunjung makam.
Nenek bersama tujuh orang sebayanya setiap hari membersihkan makan Jati, bilangan Jalan Hasibuan Kota Bekasi.
Sedangkan laki-laki biasanya menghali lubang kuburan dan pekerjaan tambahannya memasang batu nisan. Ada 12 orang dalam satu timnya.
“Kalau lagi musim puasa dan lebaran nanti ramai orang ziarah, lumayan sehari dapat Rp200 ribu,” katanya.
Lumayan aja tong buat jajan cucu, Nenek Runi menjelaskan. Empat cucu dari empat anak yang baru saja ditinggal meninggal suaminya.
Suami almarhum orang seni, Bekasi asli. Kalo saya dari Karawang, tapi sudah puluhan tahun di Bekasi, jadi Sudak kayak orang Bekasi juga.
Kalau musim ramai begini yak, banyak orang datang. Bukan saja para peziarah, tetapi juga para pedagang.
“Orang yang nyapu makam juga banyak yang datang, anak-anak juga orang tuanya,” kata Nenek Runi.
Para peziarah banyak memberikan derma. Ada yang memberi Rp5.000 ada juga yang memberi alasan kadarnya.
Kalau kita jagain makam keluarganya, ngasih banyakan. Sambil melebarkan jari tangannya sambil berbisik memberi isyarat Rp500 ribu yang diterima.