Jakarta, Koranpelita.com
TNI AD dan Pemerintah Provinsi Jatim, berkolaborasi untuk menyiapkan siswa/pelajar yang unggul melalui peningkatan kualitas pendidikan tingkat menengah dengan memasukkan aspek pendidikan kedisiplinan dan karakter kebangsaan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya dalam rilis tertulisnya, Jakarta, Kemarin.
Kadispenad mengungkapkan, Kamis (2/5) pagi telah dilaksanakan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara TNI AD dengan Pemprov Jatim tentang Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) oleh Kasad c.q. Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Wisnoe P.B dan Gubernur Jatim Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si, dengan disaksikan langsung oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
“Setelah Penandatanganan MoU, dilanjutkan dengan penandatanganan PKS (Perjanjian Kerja Sama) oleh Danrindam V/Brawijaya (Kolonel Infanteri Dendi Suryadi) dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Dr. Saiful Rachman, MM, M.Pd),” terang Brigjen TNI Candra Wijaya.
Kegiatan ini dilaksanakan di sela-sela kunjungan kerja Kasad ke satuan jajaran Kodam V/Brawijaya.
Terkait dengan kerja sama antara TNI AD yang dilaksanakan oleh Kodam V/Brawijaya tersebut, menurut Candra, dilakukan dalam rangka menyiapkan sekolah unggulan, antara Pemprov Jatim dengan Kodam V/Brawijaya.
“Semangat Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional) mendorong kedua belah pihak (Kodam V/Brawijaya dan Pemprov Jatim) untuk menyatukan tekad dan bersinergi dalam peningkatan SDM, khususnya generasi muda di Jawa Timur, sebagai bibit unggul bangsa,”ucap Candra.
Diantaranya dengan akan dibuat sekolah unggulan yaitu SMAN 5 Kediri menjadi SMA Taruna Brawijaya,”tambahnya.
Dalam acara tersebut, lanjut Candra, Kasad memberikan apresiasi kepada Gubernur Khofifah yang telah mengajak TNI AD untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak Jawa Timur.
“Sebagaiamana disampaikan Kasad, kolaborasi antara TNI AD dengan dunia akademik ini akan bermanfaat dalam jangka panjang dan beliau mencontohkan seperti yang diterapkan di Korea Selatan, Singapura, dan negara-negara maju seperti Amerika maupun Eropa,” ujar Candra
Terkait kepentingan investasi jangka panjang tersebut, menurut Candra, tolok ukur pendidikan tidak hanya sebatas kepada indeks prestasi akademik semata, namun para pelajar harus memiliki tingkat kedisiplinan, karakter, dan wawasan kebangsaan serta kesehatan fisik dan rohani yang bagus.
“Itu penting, agar para generasi muda kita nanti tidak terjerumus dalam cara berpikir dan bertindak yang pragmatis. Apalagi di era modern seperti saat ini, semuanya bisa serba instan, yang dampaknya anak-anak muda kita ini tidak memiliki semangat juang untuk mandiri dan berdikari dalam menata masa depan mereka secara berkelanjutan,”tegasnya.
Untuk diketahui, SMA Taruna Brawijaya yang akan dibentuk kali ini merupakan sekolah keempat yang dikerjasamakan dengan TNI maupun Kepolisian, dimana konsep dalam pendidikannya menyiapkan ruang untuk membangun karakter dan kedisiplinan yang lebih terukur.
“Sekolah-sekolah ini merupakan sekolah _boarding school_ atau berkonsep asrama dengan berbagai parameter, diantaranya tentang kedisiplinan dan ketertiban di sekolah. Setiap tahun, sekolah ini akan menerima siswa sebanyak 200 orang,”pungkas Candra. (ay/Dispenad)