Melihat Nyadran Agung di Kulon Progo

Puncak perayaan Nyadran Agung di Kabupaten Kulon Progo, ditandai dengan pergelaran wayang kulit semalam suntuk. Tadi malam, Ki Anom Sucondro tampil sebagai dalang didampingi Den Baguse Ngarso sebagai bintang tamu. Jadilah, ribuan masyarakat Kulon Progo tumpleg-blek di depan pendopo rumah dinas bupati.

Di antara ribuan orang itu, di kursi undangan terlihat para perantau Kulon Progo di Jabodetabek. Para perantau ini, tergabung dalam Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP) yang sudah sejak pagi mengikuti rangkaian Nyadran Agung.

Tokoh-tokoh senior juga tampak rawah. Misalnya saja Ibu Warjinem yang merupakan salah satu penasehat Bakor PKP. Di jajaran pengurus, terlihat komplet. Ada Haji Agus Riyanto, Ketua Umum Bakor PKP yang didampingi oleh Haji Amir Haryono (Ketua I), Haji Sukardi Karso (Ketua II), Agus Triantara (Sekretaris Umum) serta para ketua yang kompak dan pepak.

“Ini memang sudah menjadi tradisi bagi kami para perantau untuk ikut ngombyongi hajatan Pemkab Kulon Progo. Tidak hanya Nyadran Agung, setiap ada perayaan besar, kita selalu hadir. Tapi pada momentum Nyadran Agung ini memang lebih banyak yang bisa pulang kampung. Jumlahnya yang datang lebih dari 75 orang dari Jakarta, Bogor, Bandung,” kata Haji Agus Riyanto yang asli Plumbon.

Suasana Alun-alun Wates, Kulon Progo memang sudah gayeng sejak pagi. Masyarakat berduyun-duyun menyaksikan kirab gunungan. Sementara para perangkat desa, ASN, serta sejumlah elemen, menjadi peserta Nyadran Agung dengan membawa tenong, serta ubo-rampe untuk kenduri.

Puncak kemeriahan, tentulah saat gunungan diarah hingga ke depan panggung, tempat Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo dan semua pejabat, menanti. Selanjutnya, setelah diberi ular-ular oleh Pak Bupati serta di doakan, gunungan menjadi rebutan masyarakat. Mereka percaya, mendapatkan serpihan gunungan adalah keberkahan.

Sementara itu, Ketua Umum Bakor PKP juga sempat memberi sambutan pendek. Pak Agus, secara terang memaparkan misi Bakor PKP yang terangkum dalam Sesobo Kulon Progo. Dan, point pentingnya adalah pulang kampung, sobo deso untuk mulyake konco lan tonggo dengan membawa tondo tresno.(sat)

About redaksi

Check Also

Gedung Perpusda Jateng Diperluas, Dorong Literasi dan Minat Baca Masyarakat

SEMARANG,KORANPELITA – Proyek perluasan gedung dan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Perpustakaan Daerah (Perpusda) Jawa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca