Laos, Koranpelita.com
Bangun lingkaran Friends of Indonesia, 142 peserta Kursus Bahasa Indonesia, 58 peserta berasal dari Lao People’s Army/LPA dan Public Security/Polisi dan lainnya dari masyarakat Laos mengikuti Kursus Bahasa Indonesia Angkatan ke-10 tahun 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Kolonel Inf Rory Ojak Halomoan Sitorus, Atase Pertahanan Nasional (Athan) RI di Vientiane, Laos, Jumat (26/4).
Dijelaskan oleh Athan RI di Vientiane bahwa Kursus Bahasa Indonesia tersebut dibuka oleh Dubes RI Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) untuk RDR Laos H.E. Pratito Soeharyo pada tanggal 5 April 2019 pukul 19.00 WS.
“Dalam sambutannya, Dubes RI menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas tingginya animo peserta yang mengikuti kursus ini”, ujar pria yang akrab dipanggil Rory Ojak ini.
Secara keseluruhan yang mendaftar mencapai 142 peserta, yaitu 58 peserta berasal dari militer (LPA), Kepolisian Laos, Paspampres, serta sisanya dari masyarakat umum.
Karena ditujukan untuk membangun lingkaran Friends of Indonesia, sekaligus mengenalkan dan menginternasionalkan Bahasa Indonesia di Laos, menurut Rory Ojak, pihak KBRI tidak memungut biaya kursus apapun dari para peserta.
“Kemudian, dengan mempertimbangkan jumlah peserta yang cukup banyak, maka mereka dibagi dalam 8 kelas, yaitu dua kelas untuk peserta tingkat lanjutan dan 6 kelas untuk perserta tingkat dasar,” ujarnya.
Untuk tenaga pengajarnya sendiri jumlahnya empat orang yaitu satu orang dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI, dua orang Staf KBRI dan satu orang warga negara Laos.
Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan tersebut untuk pertamakalinya dilaksanakan di Gedung Wonderful Indonesia Center dan Ruang Kelas Kantor Athan RI selama 8 bulan.
“Dimulai pada tanggal 8 April dan ditutup 25 Oktober 2019. Kemudian waktu belajar dimulai pukul 16:30 sampai dengan. 18:30 dari hari Senin hingga Jumat,” urai lulusan Akmil tahun 1996 ini.
Sementarai itu, selain penyerahan buku pelajaran bahasa Indonesia dan perangkat alat tulis, dalam kegiatan tersebut juga nantinya akan diisi dengan berbagai kegiatan kesenian baik tari, pelatihan alat seni maupun berbagai seni dan budaya Indonesia lainnya.
“Seperti pada saat (acara) pembukaan, kita tampilkan seni tari Ratoe Jaroe dari Aceh yang penarinya dari personel LPA dan demo Pencak Silat oleh atlet pesilat Laos yang merupakan peraih medali Perak saat Asian Games dan World Pencak Silat Championship tahun 2018,” tutur Rory Ojak.(ay)