Ini hajatan megah. Semua tokoh dari Kabupaten Kulon Progo yang sukses di pentas nasional akan bertemu. Mereka berasal dari lintas generasi dan lintas profesi. Ada yang muda hinga yang paling senior, dari kalangan TNI-Polri hingga birokrat, teknokrat, serta akademisi.
Selain Profesor Bedjo Sujanto yang merupakan mantan Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dua periode, nama-nama kondang lain sudah menyatakan siap rawuh. Ada Sumarjono, Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Tenagakerja, ada pula Dr Raden Isananta M.Pd yang merupakan Deputi 3 Bidang Kebudayaan Olahraga Kemenpora.
Brigjen TNI (Purn) Anton Sudarto, juga bersedia rawuh jika tidak ada halangan. Para anggota Polri yang tergabung dalam Polri Putra Putri Kulon Progo (PPKP) pun sudah memberi konfirmasi kehadiranya. Termasuk Ketua Umum PPKP Kombes Yosafat yang asli Kalidengen, Temon.
Tokoh-tokoh sepuh yang sudah pensiun dari sejumlah jabatan juga akan menjadi undangan khusus. Ada Pak Agus Sumitro yang pernah menjadi salah seorang direktur di Pelni, ibu Sri Sularsih yang pernah menjadi Kepala Perpustakaan Nasional. Juga sesepuh-sepuh lain, termasuk Pak Supandoyo salah satu pendiri Bakor yang alhamdulillah masih bugar.
Hari Ulangtahun Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP) yang memasuki usia 16, memang menjadi perayaan meriah. Sejumlah atraksi kesenian disiapkan pada malam resepsi Dwi Windu Bakor PKP di Ajungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Taman Mini Indonesia Indah (TMII), 20 April 2019.
Dan, tiga hari menuju tanggal 20 April 2019, semua persiapan sudah hampir selesai. Pengisi acara mulai dari Pidato Kebudayaan oleh Prof Bedjo Sujanto hingga tari gambyong dan panembromo tinggal dipentaskan. Juga campursari komplit yang menampilkan bintang tamu Ki Bagas Giyanto, seorang dalang ternama ibukota yang asli Cerme.
Mereka yang menyiapkan bazar berupa jajanan dan kuliner ndeso khas Kulon Progo juga rampung menghitung kesiapan. Geblek dan tempe benguk, tinggal menunggu dari Kulon Progo. Sementara itu, 1.000 gelas minuman Rempah Merah juga tersedia.
Jadi, ayo Malam Mingguan di Anjungan Jogja Taman Mini. Ada perayaan ulangtahun Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP) ke-16. Ini adalah wadah bagi para perantau dari Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang ada di Jabodetabek.
Malam puncak resepsi Dwi Windu Bakor PKP, akan diisi banyak acara. Ada Pidato Kebudayaan oleh Profesor Bedjo Sujanto, mantan Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dua periode, ada Panembromo dari paguyuban, serta Campursari yang menampilkan Ki Bagas Giyanto sebagai bintang tamu.
Prof Bedjo adalah tokoh Kulon Progo yang lahir di Kalibiru (kawasan wisata yang saat ini sangat populer di Kecamatan Kokap, Kulon Progo). Perjuangannya sampai menjadi profesor dan rektor UNJ (2004-2009 dan 2010-2014) sangat inspiratif.
“Profesor Bedjo akan membedah banyak sisi dari Kulon Progo yang siap menyongsong era baru. Kehadiran Bandara di Kecamatan Temon, Kulon Progo, akan membawa dampak bukan hanya kemajuan dan kesejateraan masyarakat, tapi bisa mengancam nilai-nilai budaya masyarakat Kulon Progo. Ini sah satu yang akan menjadi sorotan Prof Bedjo,” kata Ketua Umum Bakor PKP, Agus Riyanto.
Selain Prof Bedjo, acara HUT Bakor PKP juga akan diisi dengan Panembromo yang menampilkan pengurus dan anggota paguyuban di bawah Bakor PKP. “Ini yang membuat suasana akan terasa berbeda. Panembromo bukan hanya tembang pembuka dan ucapan selamat datang, tapi sekaligus doa-doa yang sakral,” ungkap Agus Triantara, Sekretaris Umum Bakor PKP.
Setelah Panembromo dan Pidato Kebudayaan, suasana akan dibuat santai dengan penampilan campursari dengan bintang tamu Dalang dari Cermai Kulon Progo, Ki Bagas Giyanto. Ini merupakan dalang gaya Jogja yang populer di Jabodetabek.
Nah yang menarik karena ada aroma nostalgia adalah sajian kuliner khas Kulon Progo. Setidaknya ada 10 meja bazar yang siap menampilkan makanan-makanan ndeso yang ngangeni. Selain menu utama geblek dan tempe benguk, ada tahulek, gula semut, wedang rempah merah, serta makan-makan kampung lain.
“Kami sudah menyiapkan lebih dari 100 porsi untuk teman-teman yang rindu tahulek. Pokoke dijamin tidak rugi karena bisa mengobati rasa kangen pada kampung halaman,” kata Mbak Estu, peserta bazar yang akan menyajikan tahulek khas Jombokan, Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo.(sat)