Kejar Nilai Tertinggi Tapi Jujur

Ganjar; Nilai Jelek Tidak Apa, Asal Jangan Nyontek

SEMARANG, Koranpelita.com

Puluhan  pelajar SMP Muhammadiyah Plus Salatiga menggeruduk ruang kerja Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Selasa (16/4).

Bukan untuk berdemo, kedatangan mereka menemui Ganjar untuk belajar kepada orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Ganjar yang pagi itu dijadwalkan melakukan kunjungan ke Kabupaten Demak dan Kudus terpaksa menunda jam keberangkatan. Dengan senang hati, Ganjar menyambut kedatangan siswa-siswi yang didampingi Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng, Tafsir.

“Saya pagi ini jadwalnya mau ke Demak dan Kudus, tapi saya tunda demi teman-teman semua,” ucap Ganjar disambut tepuk tangan para pelajar.

Dalam materi singkatnya, Ganjar mengajarkan kepada puluhan pelajar kelas VIII tersebut tentang pentingnya pendidikan karakter dan antikorupsi. Menurutnya, tanpa disadari, praktik korupsi telah terjadi di lingkungan sekolah.

“Misalnya menyontek, membolos, bohong, tidak jujur, melawan guru dan banyak yang lainnya. Untuk itu, saat ini kami menerapkan pendidikan karakter dan antikorupsi di sekolah-sekolah Jawa Tengah, dan menjadi yang pertama di Indonesia,” ucapnya.

Menurut Ganjar, banyak siswa yang demi mendapat nilai bagus mereka menghalalkan segala cara, termasuk menyontek. Atau, ada siswa yang tidak suka dengan guru dan mata pelajarannya, ia membolos sekolah dengan alasan sakit.

“Padahal dia tidak sakit. Nah perbuatan-perbuatan kecil tersebut merupakan bibit-bibit praktik korupsi yang tanpa disadari merasuk dalam sendi kehidupan,” paparnya.

Ganjar meminta para siswa mengedepankan kejujuran dalam setiap bertindak. Dirinya mengatakan, untuk apa bangga dengan nilai bagus, jika hal itu didapat dari perbuatan yang tercela.

“Jadi kamu jangan sedih kalau dapat nilai jelek, yang penting jujur. Dapat nilai jelek ndak papa, asal tidak menyontek. Jadikan itu untuk memacu semangat belajar dan mendapat hasil lebih baik lagi. Pak Gubernur dulu begitu, paling sulit kalau pelajaran Matematika, tapi pak Gubernur ndak mau nyontek, supaya pinter ya belajar,” terangnya.

Tak lupa Ganjar juga berpesan kepada para guru yang mendampingi untuk mengutamakan pendidikan karakter dan antikorupsi di sekolahnya. Guru dilarang memarahi siswa ketika nilai salah satu mata pelajarannya jelek.

“Saya itu tidak risau kalau anak saya tidak bisa matematika. Saya akan risau kalau anak saya tidak bisa antri. Kepada guru-guru di sekolah saya titip pesan, jangan hanya soal kecerdasan intelektual semata yang diutamakan, namun harus seimbang antara kecerdasan emosional dan spiritual anak-anak kita,” tutupnya.

Dalam pertemuan singkat yang penuh canda gurau itu, sejumlah siswa memberanikan diri untuk bertanya kepada Ganjar. Mulai pertanyaan cita-cita, suka dan duka menjadi Gubernur dan pertanyaan lainnya.

Ada satu pertanyaan yang cukup serius dilontarkan oleh Nadine,14, salah satu siswa. Kepada Ganjar, Nadine menanyakan terkait capaian Ganjar selama jadi Gubernur.

“Wah pertanyaannya susah sekali, seperti debat Capres saja,” ucap Ganjar disambut tawa peserta.

Dengan bahasa sederhana, Ganjar mencoba menerangkan tentang capaian-capaian yang sudah diraih. Mulai penurunan angka kemiskinan, pelayanan kepada masyarakat yang mudah, murah dan cepat, provinsi paling terbuka, provinsi dengan pelaporan gratifikasi terbaik dan capaian-capaian lain, dan banyak penghargaan-penghargaan lainnya.

“Namun itu belum membuat saya puas, tujuan mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera masih terus akan kami wujudkan,” tutupnya.

Salah satu siswa, Eldi Novalano,14, mengaku senang dapat belajar langsung dari Gubernur Jateng dua periode itu. Menurutnya, banyak pengalaman yang didapat, khususnya tentang pendidikan karakter dan antikorupsi.

“Senang sekali, tidak hanya dapat ilmu, tapi juga motivasi untuk menjadi siswa yang lebih baik. Jadi semangat, apalagi ini baru pertama saya bertemu dengan pak Ganjar,” kata dia.

Di lain sisi, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng, Tafsir mengatakan, tujuan kunjungan belajar dari siswa-siswi SMP Muhammadiyah Plus Salatiga adalah untuk mendapatkan pengalaman dan motivasi dari Gubernur.

“Mungkin kalau ketemu dengan guru-guru di sekolah kan bosan, nah ini sengaja berkunjung untuk belajar bersama bapak Gubernur,” kata dia.
Tafsir berharap, apa yang disampaikan oleh Ganjar dapat lebih membekas di hati para siswanya. Sehingga, mereka kelak akan menjadi generasi penerus bangsa yang berprestasi.

“Semoga mereka bisa belajar dari pak Ganjar untuk menjadi pemimpin-pemimpin bangsa di masa yang akan datang,” tutupnya. (sup)

About redaksi

Check Also

Pemkot Semarang Fasilitasi Tim Mahesa Jenar Kembali Latihan di Stadion Citarum

SEMARANG,KORANPELITA – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mencoba memberikan support bagi PSIS untuk kembali latihan di …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pertanyaan Keamanan *Batas waktu terlampaui. Harap selesaikan captcha sekali lagi.

Eksplorasi konten lain dari www.koranpelita.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca