Papua, Koranpelita.com
Warga Distrik Kwamki Narama merasakan keberadaan anggota TNI AD, Yonif 754/ENK/20/3/Kostrad membuat mereka merasa aman, nyaman dan terlindungi dari berbagai resiko ancaman konflik yang terjadi di wilayahnya.
Hal tersebut disampaikan Danyonif 754/ENK, Mayor Inf Dodi Nur Hidayat dalam rilis tertulisnya di Mimika, Papua. Jumat (12/4).
Menurut Dodi Nur Hidayat, meski menjalankan tugas sebagai Satgas Operasi Pengamanan Daerah Rawan (Ops Pam Rahwan), pola yang dijalankannya lebih kepada pendekatan persuasif kepada masyarakat.
“Kunci dalam suatu penugasan bukan hanya bagaimana kita berhasil menumpas lawan dan menimbulkan korban di pihak mereka, namun lebih kepada bagaimana kita mampu merebut hati mereka untuk segera sadar bahwa apa yang dilakukannya tersebut akan merugikan banyak pihak, terutama rakyat yang tidak berdosa,” ucapnya.
“Jika diluar negeri ada strategi winning the heart , maka sesungguhnya (strategi) ini telah dijalankan oleh kita puluhan tahun, yaitu pembinaan teritorial (Binter),” imbuhnya.
Strategi Binter yang dilakukan TNI dalam hal ini TNI AD, lanjut Dodi, terbukti efektif dijalankan tidak hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri. Yaitu dengan melakukan anjangsana, komunikasi sosial dan bicara dari hati ke hati selayaknya seorang anak kepada orang tua atau kepada saudara sendiri.
“Kegiatannya sederhana, yaitu bagaimana kita bisa mengajak agar rakyat memahami bahwa apa yang kita lakukan semata-mata untuk kepentingan mereka dan negara,” ujarnya.
Menurut Dodi, dengan kegiatan anjangsana dan komunikasi sosial tersebut tidak hanya memperkuat dan mempererat jalinan silaturahmi, namun juga dapat mencari solusi terhadap kesulitan yang dialami oleh masyarakat, khususnya di Distrik Kwamki Narama.
“Pada dasarnya, sifat manusia ingin adanya penghargaan, pengakuan serta bantuan terhadap kesulitan yang dialaminya. Jika itu mereka dapatkan, niscaya hati, jiwa dan pikiran mereka pun akan tertambat kepada kita atau dalam hal ini terwujudnya Kemanunggalan TNI-Rakyat,” tegasnya.
Untuk diketahui, pada beberapa bulan sebelumnya, masyarakat di Distrik Kwamki Narama sering terlibat konflik baik antar kelompok maupun dengan para pendatang.
“Semoga dengan berbagai upaya yang dilakukan ini, dapat memberikan dampak perubahan dan kesadaran bagi masyarakat untuk hidup rukun dan damai baik dengan kelompok masyarakat asli maupun dengan pendatang,” harap Dodi.(ay)