Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Wuspo Lukito, S.E., M.M., menghadiri acara pembukaan The 15th Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2019 di Mahsuri International Exhibition Center, (MIEC) Malaysia, kemarin.
Malaysia, Koranpelita.com– Acara tersebut dibuka secara langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Tun Dr. Mahathir Mohammad dan dihadiri lebih kurang 27 negara sahabat.Turut mendampingi Wakasal Atase Laut RI untuk Malaysia Kolonel Laut (E) Renny Lilik Asmoro, Komandan KRI Banda Aceh-593 Letkol Laut (P) Ali Setiandy, M.Tr. (Han), selaku Dansatgas serta Komandan KRI Halasan-630 Letkol Laut (P) Faisal, M.Tr. Hanla.
Dalam event yang akan dilaksanakan hingga 30 Maret 2019 mendatang ini, digelar pula berbagai program seperti Ships Display, Chief of Navies Roundtable Talk, Exhibition, Fleet Review, Maritime Demonstration, National Maritime Conference, Run Run, Cocktail, Ships Leaving Harbour, LIMA Sea Exercises (LSE) dan Farewell.
Selain menghadiri kegiatan LIMA 19, Wakasal Laksamana Madya TNI Wuspo Lukito, S.E., M.M., juga melaksanakan pertemuan bilateral dengan para Kepala Staf Angkatan Laut di antaranya Royal Malaysian Navy Admiral Datuk Mohd Reza Bin Mohd Sany, Commander US Pacific Fleet Admiral John C. Aquilino di Langkawi International Convention Center (ILCC), serta mengunjungi beberapa stand pameran pertahanan kemaritiman di antaranya Muhibah Engineering (M) BHD Malaysia, PT. PAL Indonesia, Hanwha Jepang, Airbus Perancis, Boeing Amerika Serikat, serta menyaksikan Tim Aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara.
TNI AL turut serta berpartisipasi dalam LIMA 2019 dengan mengirimkan dua unsurnya yakni KRI Banda Aceh-593 serta KRI Halasan-630.
KRI Banda Aceh-593 berada di bawah Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), yang merupakan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) sedangkan KRI Halasan-630 merupakan kapal bertipe Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter yang saat ini berada di bawah Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada I.
Adapun Satgas LIMA 2019 merupakan satgas operasi muhibah guna mempererat jalinan hubungan bilateral antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Malaysia. (ay)