Panglima Kohanudnas Marsekal Muda TNI Imran Baidirus, S.E., membuka latihan pertahanan udara (hanud) antar satuan “Perkasa B” di Ruang Yudha, Popunas (Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional), Markas Kohanudnas, Jakarta, Senin (25/3) melalui video conference (vicon) dengan unsur-unsur latihan yang tersebar di beberapa daerah.
Jakarta, Koranpelita.com– Dalam vicon, Pangkohanudnas selaku Direktur Latihan (Dirlat) berkomunikasi dengan unsur-unsur latihan yang ada di jajaran Kosekhanudnas II Makassar seperti Skadran Udara 3, Skadron Udara 11, Lanud Dhomber, Balikpapan, Denhanud 472 Paskhas Makassar, Satuan Radar 223, dua Obvitnas yaitu LNG Badak Bontang dan Pertamina Makassar serta jajaran Kohanudnas yaitu Kosekhanudnas I, II, III dan IV.
Panglima Kohanudnas menyampaikan, Latihan hanud antar satuan “Perkasa B” tahun 2019 ini merupakan latihan hanud lanjutan dari latihan hanud tingkat perorangan (kilat) dan latihan hanud satuan (cakra) yang telah dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya oleh satuan-satuan jajaran Kohanudnas.
Latihan “Perkasa B” 2019 mengangkat tema ”Kosekhanudnas II Beserta Satuan Jajarannya Siap Melaksanakan Operasi Pertahanan Udara Terpadu dengan Satuan Hanud Kewilayahan di Wilayah Udara Bagian Tengah NKRI dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI”.
Pangkohanudnas menambahkan tujuan latihan Perkasa B tahun 2019 antara lain meningkatkan kesiapsiagaan Kosekhanudnas II beserta unsur operasional jajarannya seperti unsur tempur sergap, unsur penindak Low Speed dan Low Altitude Threats, Satuan Radar, Daerah Hanud, Lanud, Arhanud, KRI serta hanud pasif dalam menghadapi kontijensi di wilayahnya, sehingga secara riil akan tercapai kesiapan berbagai unsur hanud di wilayah Indonesia bagian tengah.
Sementara itu, Kolonel Pnb Yostariza, S.E., Asisten Operasi Kaskohanudnas yang merupakan pula Kepala Pengawas dan Pengendali (Kawasdal) Latihan “Perkasa B” menyampaikan latihan hanud antar satuan adalah untuk mengetahui kesiapsiagaan operasional unsur-unsur pertahanan udara yang berada di jajaran Kosekhanudnas II dalam upaya mengamankan wilayah udara nasional yang ada di bagian tengah NKRI.
Sehingga beberapa materi hanud dilatihkan kepada pelaku latihan seperti prosedur penurunan paksa pesawat asing tidak berizin, penerapan interoperability pada organisasi, prosedur satuan hanud kewilayahan dan lainnya. Sedangkan metodenya antara lain latihan taktis, ceramah, driil dan manuver lapangan.
Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) sebagai salah satu komando utama TNI berfungsi sebagai “mata” dan “telinga” yang mengawasi berbagai pergerakan pesawat udara yang melintasi di seluruh wilayah udara Indonesia.
Guna melaksanakan tugasnya tersebut, Kohanudnas didukung oleh unsur-unsur hanud yang ada di tanah air seperti Satuan Radar (Satrad) TNI dan sipil, unsur Lanud, unsur tempur sergap, unsur rudal, unsur arhanud TNI AD, unsur KRI TNI AL, unsur hanud pasif dan lainnya.(ay)