Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Laut (Aspam Kasal) Laksda TNI S. Irawan, M.M. secara resmi memberikan pembekalan bidang intelijen kepada 30 Perwira KRI/KAL, Penerbang dan Marinir, Kamis (21/3).
Surabaya, Koranpelita.com-Ke-30 Perwira tersebut adalah peserta Kursus Intelijen tahun 2019 yang dilaksanakan di Pusat Pendidikan Intelijen Maritim (Pusdikintelmar) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Komando pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal).
Hadir dalam pembekalan tersebut Komandan Kodikopsla Laksma TNI Maman Firmansyah, Komandan Pusdikintelmar Kodiklatal Kolonel Laut (P) Setiyo Widodo, S.E., M.Si, Paban II Pam Ditum Kodiklatal Kolonel Laut (P) M. Risahdi, M.Si. (Han) Asintel Koarmada II, Asintel Lantamal V dan Asintel Guspurla Koarmada II
Dalam pembekalanya Aspam Kasal Laksda TNI S. Irawan, M.M. menyampaikan bahwa perkembangan lingkungan strategis, baik pada tataran global, regional dan nasional, dapat diperoleh suatu gambaran bahwa dinamika potensi ancaman saat ini dan ke depan menjadi semakin kompleks dan beragam, sehingga memerlukan kinerja prajutrit di seluruh jajaran TNI AL yang lebih profesional, solid dan sinergis. Berbagai upaya dalam rangka mewujudkan profesional prajurit TNI AL telah dilaksanakan salah satunya dengan meningkatkan kemampuan prajurit melalui pembekalan ilmu pengetahuan dan keterampilan bidang intelijen.
Pembekalan ilmu pengetahuan dan keterampilan bidang intelijen bagi perwira KRI/KAL, Penerbang dan Marinir tahun 2019 ini, pada hakekatnya merupakan tindak lanjut dan sikap pro aktif dalam meningkatkan kemampuan atau kualitas sdm prajurit TNI AL.
Hal ini juga, kata Aspam Kasal, sebagai upaya dalam menjawab tantangan tugas ke depan, serta menyikapi kebijaksanaan pimpinan untuk meningkatkan peran dan fungsi intelijen yang tidak saja dimiliki oleh personel intelijen namun melekat pada kemampuan seluruh prajurit TNI AL dalam rangka meningkatkan deteksi dini serta cegah dini terhadap berbagai kemungkinan ancaman baik aktual maupun potensial.
Menurutnya, hanya dengan kepekaan naluri intelijen yang tinggilah upaya deteksi dini dan cegah dini terhadap semua kemungkinan potensi kerawanan dan ancaman dapat diantisipasi.
“Oleh karena itu ketajaman naluri intelijen yang dimiliki setiap prajurit TNI AL akan memaksimalkan kemampuannya dalam mendukung tugas satuan,” tegasnya.
Pembekalan bidang intelijen bagi perwira ini, selain untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL, juga merupakan upaya dalam rangka mewujudkan optimalisasi kerja sama dan sinergitas antar satuan di jajaran TNI AL. Karena perlu dipahami bersama bahwa secara universal, institusi TNI AL memiliki beberapa pilar yaitu pilar intelijen, pilar operasi, pilar logistik dan pilar-pilar lainnya.
Semua pilar tersebut merupakan pendukung utama komando dan berjalan dalam satu sistem serta bersinergi sesuai tugas pokok komando. Ketidakberhasilan salah satu pilar akan berpengaruh pada pilar lainnya yang berakumulasi pada keseluruhan tugas pokok komando. Adanya sikap egosentris yang menganggap diri lebih superior, sentimen antara satu institusi dengan institusi lainnya merupakan faktor pemhambat kemajuan organisasi yang harus dihilangkan.
Oleh karena itu mutlak diperlukan kerjasama dan sinergitas seluruh komponen institusi/satuan di lingkungan organisasi tni al agar setiap permasalahan berkaitan dengan ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dapat ditangani dengan cepat dan tepat guna mendukung keberhasilan tugas-tugas TNI AL. (ay)