Dalam rangka meningkatkan penanganan kasus gawat darurat untuk kasus trauma maupun non trauma, sebanyak 32 Prajurit Siswa yang sedang menempuh pendidikan di Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) Komando Pendidikan Dukungan Umum (Kodikdukum) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) mengikuti Pelatihan Pelatihan General Emergensy Life Suport (GELS).
Surabaya, Koranpelita.com- Pelatihan yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut dibuka langsung Komandan Kodikdukum Kodiklatal Kolonel laut (T) Sa’ban Nur Subkhan di Aula Pusdikkes Kesatrian Bumimoro Kodiklatal, akhir pekan lalu.
Dari 32 siswa Peserta pelatihan tersebut terdiri 19 siswa Pendidikan Pertama Kesehatan (Dikmapakes) Angkatan ke-25/B dan 13 Siswa Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa) Angkatan ke-48 Korps kesehatan. Hadir dalam Pembukaan tersebut Komandan Pusdikkes Kolonel Laut (K) Kristanto, S.E., M.A.P, Para Kadep Kodikdukum dan para Komandan sekolah dilingkungan Pusdikkes Kodikdukum. Selain itu hadir pula para instruktur yang berasal dari Persatuan Dokter Ahli Emergency Seluruh Indonesia (Perdamsi).
Komandan Kodikdukum Kodiklatal Kolonel laut (T) Sa’ban Nur Subkhan menyampaikan bahwa pelaksanaan pelatihan yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran tentang General Emergerncy Life Support (Gels) yang harus dimiliki oleh siswa Korps Kesehatan, sehingga setelah mengikuti pelatihan ini para siswa diharapkan memiliki ketrampilan kedaruratan medis sebelum melaksanakan pelayanan dukungan kesehatan pada operasi dan latihan di lapangan.
Lebih lanjut, Dankodikdukum menyampaikan, bahwa seorang perwira TNI AL yang bertugas dibidang kesehatan haruslah memahami bahwa penugasannya nanti tidak hanya terbatas pada rumah sakit didarat saja melainkan bisa di kapal bantu rumah sakit seperti KRI dr. Suharso-990 atau pada saat operasi dan latihan-latihan yang digelar TNI AL.
Oleh karena itu, setelah menyelesaikan pelatihan ini para siswa hendaknya tetap belajar dan terus belajar untuk meningkatkan kemampuan dan memantapkan profesionalisme sebagai tenaga kesehatan baik tenaga medis maupun paramedis yang mampu berpikir secara konsepsional serta bertindak secara cepat dan tepat dalam menghadapi kasus kasus kegawat daruratan yang akan dijumpai didaerah latihan maupun di rumah sakit.(ay)